ISI Denpasar | Institutional Repository

SEJARAH PEWAYANGAN DI BALI : SEBUAH RENUNGAN

I Gusti Ngurah , Seramasara (2000) SEJARAH PEWAYANGAN DI BALI : SEBUAH RENUNGAN. Mudra (JURNAL SENI BUDAYA), 9. p. 1. ISSN 0854-3461

[img]
Preview
PDF ( SEJARAH PEWAYANGAN DI BALI : SEBUAH RENUNGAN) - Published Version
Download (7kB) | Preview

Abstract

I.Pendahuluan Untuk membicarakan sejarah pewayangan di bali,akan lebih baik dipahami lebih dahulu secara konseptual pengertian sejarah dan pewayangan itu sendiri sebagai sub unit sejarah kesenian.pengertian sejarah dalam ilmiah adalh segala tindakan,aktivitas ,perbuatan serta peristiwa-peristiwa tertentu yang dilakukan oleh manusiapada masa almpau,dan dapat dibuktiakn berdasarkan sumber-sumber yang dapat dipercaya. II.Kerangka Analisis Sejarah Pewayangan di Bali Pertunjukan wayang kulit yang diwarisi secara yurun temurun sebagai tradisi kesenian mempunyai makna filosofis yang tinggi seperti difungsikan sebagai bagian dari upacara keagamaan bagi masyarakat Bali yang beragama Hindu.Analisis filologi yang ditawarkan oleh Hazeu ini juga didukung oleh Prof.Vert,Cruwfurt,Prof Nieman,dan Brandes(Sri Mulyono ,1982 :7-33). Memahami sejarah pewayangan terutama sejarah pewayangan di bali,merupakan kegiatan normative dan sangat cocok dengan kepribadian orang bali yang berbudaya Hindu,sehingga dapat dianggap sebagai pedoman sikap. III.Perkembangan Pertunjukan Wayang Kulit di Bali Untuk menjelaskan asal mula pertunjukan wayang di bali,masih sangat sulit,karena sumber-sumber mengenai pewayangan masih sangat langka-langkanya sumber-sumber mengenai sejarah pewayangan,menyebabkan muncul praduga –praduga sejarah yang masih harus dibuktikan dengan penelitian.masyarakat bali sangat terikat dengan konsep pemujaan terhadap leluhur menyebababkan orang bali saat ini berlomba-lomba untuk mencari dan menemukan leluhurnya,dehingga pertunjukan wayang babad sangat ngetrend saat ini.dengan demikian pemerintah daerah tingkat I balipun kemudian menggunakan babad sebagai tema sentral kesenian bali (PKB) ke 22 tahun 2000.digarapnya babad kedalam pertunjukan wayang kulit bukan semata-mata untuk memberikan informasi tentang leluhur,tetapi lebih jauh dari pada itu adalh untuk menunjukkan semangat kepahlawanan yang dimiliki oleh leluhurnya.

Item Type: Article
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Publication Unit > Journal > Mudra Journal
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 13 May 2011 07:07
Last Modified: 13 May 2011 07:07
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/824

Actions (login required)

View Item View Item