I Gede , Suwidya
(2011)
Resensi Buku: Pragina Penulis I Wayan Dibia, Tahun 2004, Sava Media, XIX., 152 halaman.
Artikel Bulan Juli (2011), 2 (7).
p. 1.
Preview |
|
PDF (Resensi Buku: Pragina Penulis I Wayan Dibia, Tahun 2004, Sava Media, XIX., 152 halaman)
- Published Version
Download (83kB)
| Preview
|
Abstract
I Wayan Dibia adalah seorang penari, aktor, dan pelaku Seni Pertunjukan Bali yang aktif melestarikan,mengembangkan, serta memperkenalkan seni pertunjukan Bali ke berbagai belahan dunia. Beliau juga merupakan salah seorang dosen di Institut Seni Indonesia Denpasar. Dalam buku ini disebutkan bahwa, seni pertunjukan pada dasarnya adalah suatu kesenian yang lahir dari interaksi dan kerjasama sejumlah orang. Mereka yang terlibat dalam sebuah pagelaran seni dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu : penyaji atau pelaksana dan penikmat atau penonton. Kelompok pertama, yaitu : penonton atau penikmat, yaitu orang yang menyaksikan pertunjukan dari luar arena pementasan. Mereka terdiri atas sejumlah orang yang berasal dari berbagai status sosial, kepentingan, dan tingkat apresiasi seni yang berbeda beda. Kelompok ke dua mencakup penyelenggara, perancang atau penata, dan para pemain yang melakukan peragaan serta yang mengaktualisasikan kesenian itu diatas pentas. Salah satu elemen penting dari pemain adalah penari atau aktor yang di kalangan masyarakat Bali secara kolektif disebut pragina.
Di mata masyarakat umum, pregina cenderung dilihat hanya pemain yang secara langsung beraksi diatas pentas. Sesungguhnya di luar pentas, pregina juga menjadi penentu terhadap keberlangsungan hidup sebuah seni pertunjukan. Di beberapa daerah di Bali ada sejumlah kesenian yang hingga kini belum bisa diaktifkan karena krisis pragina walaupun perlengkapan perangkat dan perlengkapan pertunjukannya seperti topeng-topeng (tapel) hiasan kepala (gelungan), dan lain-lainnya masih tersimpan dengan baik dan dikeramatkan atau disakralkan oleh masyarakat pemiliknya.
Actions (login required)
|
View Item |