ISI Denpasar | Institutional Repository

TABANAN MENGUSUNG MARIO SANG MAESTRO NAN VIRTUOSO

Kadek, Suartaya (2011) TABANAN MENGUSUNG MARIO SANG MAESTRO NAN VIRTUOSO. Artikel Bulan Oktober (2011), 2 (10). p. 1.

[img]
Preview
PDF (TABANAN MENGUSUNG MARIO SANG MAESTRO NAN VIRTUOSO) - Published Version
Download (98kB) | Preview

Abstract

Jika bumi Bali tak melahirkan seniman I Ketut Marya, mungkin wajah perkembangan tari Bali tidak seperti sekarang. Adalah karena “pemberontakan“ laki-laki tampan yang dilahirkan di Belaluan (Denpasar) dan besar di Banjar Lebah, Tabanan, inilah yang mengobarkan inovasi seni tari yang hingga kini apinya tetap membara. Karya tarinya, Kebyar Duduk (1925) dan Oleg Tamulilingan (1952) menjadi tonggak dan pelopor cikal bakal sebuah genre seni pertunjukan yang kini disebut seni kebyar. Orisinalitas artistik dan presentasi estetik Kebyar Duduk atau juga disebut Kebyar Trompong dan Oleg Tamulilingan, tak tertandingi hingga hari ini. Marya yang meninggal tahun 1968 dalam usia 69 tahun, meniti kesenimannya dengan asupan tari-tarian klasik. Pada usia belasan tahun ia sudah dikenal masyarakat di sekitar Tabanan sebagai penari Sisya (dalam dramatari Calonarang) dan Gandrung (sejenis tari Joged yang dibawakan penari pria). Ketika mulai menginjak dewasa, Ketut Marya mempesona penonton dengan pentas tari Jauk dan Topeng. Dari penguasaan tari klasik itu menstimulasinya kemudian berolah rasa merangkai sebuah tari baru. Adalah nuansa ritmis dan dinamis dari orkestrasi Gong Kebyar yang memicu adrenalin estetik Marya, berimprovisasi mengalirkan gerak dan meletupkan ekspresi hingga tercetuslah tari yang sebagian besar diragakan berjinjit-jinjit setengah duduk, Kebyar Duduk.

Item Type: Article
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Publication Unit > Article
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 21 Nov 2011 06:17
Last Modified: 21 Nov 2011 06:17
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/1210

Actions (login required)

View Item View Item