I Gede, Yudartha
(2010)
Tabuh Kreasi Pepanggulan.
Artikel Bulan Mei 2010, 8.
pp. 1-4.
Abstract
I. Pendahuluan
Berbagai upaya telah dilakukan oleh para seniman untuk menambah serta memperkaya khasanah seni karawitan Bali. Salah satunya adalah dengan memunculkan terminology “baru” bentuk komposisi karawitan yang saat ini popular dengan Tabuh Kreasi Pepanggulan. Dalam judul tulisan ini sengaja diberikan tanda kutip pada kata “baru”, yang mana dimaksudkan bahwa tabuh kreasi ini terkesan baru karena semenjak dimunculkan sebagai salah satu materi dalam FGK, banyak yang mengaku tidak mengerti akan maksud yang terkandung di dalamnya.
Materi ini mulai ditetapkan pada penyelenggaran Pesta Kesenian Bali (PKB) XXIV tahun 2002 untuk menggantikan materi tabuh Lelambatan yang telah menjadi tradisi dari tahun–ketahun dalam kegiatan Festival Gong Kebyar (FGK) yang mana sebelumnya repertoar yang dipergunakan berupa tabuh Pisan, Tabuh Telu, tabuh Pat, Tabuh Nem maupun Tabuh Kutus. Tidak banyak yang mengetahui secara pasti mengapa materi ini dimunculkan kepermukaan. Apakah sudah bosan dengan pola Tabuh Lelambatan sebagai mana biasanya dipilih dari pola lelambatan klasik yang terkesan monoton atau menginginkan adanya suasana baru dalam mata sajian FGK pada saat itu.
Actions (login required)
|
View Item |