ISI Denpasar | Institutional Repository

Hidung, Bau-Bauan Dan Seni

Ida Bagus , Surya Peradantha (2011) Hidung, Bau-Bauan Dan Seni. Artikel Bulan Desember (2011), 2 (12). p. 1.

[img]
Preview
PDF (Hidung, Bau-Bauan Dan Seni) - Published Version
Download (71kB) | Preview

Abstract

Kini kita menginjak pada hubungan antara hidung, bau-bauan dan dunia seni. Hidung sebagaimana dijelaskan pada tulisan sebelumnya merupakan panca indera manusia yang sesungguhnya memiliki “kedudukan” sejajar atau sama pentingnya dengan indera manusia yang lainnya dalam sudut pandang tertentu, misalnya religi. Namun indera penciuman secara jelas dalam buku ini dianggap sebagai “malaikat jatuh” serta ada indikasi untuk memandangnya dengan sebelah mata. Disebut sebagai malaikat jatuh pada bab ini, diperlukan sebuah interpretasi makna untuk membahasnya. Seperti yang diuraikan sebelumnya, ada anggapan dari beberapa orang untuk menolak atau meremehkan indera yang satu ini. Secara lahiriah ia merupakan anugerah Tuhan yang patut disyukuri, sebab telah melengkapi tubuh ini sehingga dapat dikatakan memiliki panca indera. Itu yang disebut sebagai “malaikat”. Ia disebut jatuh karena ia diremehkan, tidak dimengerti makna dari sebuah indera penciuman baik secara lahiriah maupun secara maknawi. Padahal, ada data yang patut diperhatikan, jika seseorang melatih penciumannya, akan sangat peka dalam mencium sesuatu, bahkan sampai ratusan ribu jenis bau. Bila tidak ada indera penciuman, maka mungkin saja tidak akan ada ahli parfum atau tukang campur whiski.

Item Type: Article
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Publication Unit > Article
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 30 Dec 2011 03:42
Last Modified: 30 Dec 2011 03:42
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/1246

Actions (login required)

View Item View Item