I Gede, Oka Surya Negara, SST.,M.Sn
(2007)
Tabuh Tuak.
Working Paper.
ISI Denpasar.
Abstract
Deskripsi karya :
Berawal dari kedatangan penata untuk melanjutkan studi S2 dengan mengambil bidang Studi Penciptaan Seni ke ISI Surakarta. Kebetulan pada saat itu, Sardono W. Kusumo termasuk salah satu dosen utama pengajar mata kuliah Bimbingan Praktek Tari, sekaligus pembimbing dan penguji tugas akhir(TA). Sebagai sebuah perbandingan dalam berkarya seni serta membuka ruang komunikasi dan interaksi diantara pelaku seni di Surakarta, maka kami selaku mahasiswa diberikan kesempatan untuk turut andil mengisi agenda pementasan regular bulanan tersebut.
Sono Seni Kemlayan berada di pusat keramaian Kota Surakarta. Masyarakatnya sehari-hari disibukkan oleh rutinitas untuk mencari nafkah. Suatu saat di malam hari di pinggir jalan yang lengang, penata melihat sekelompok pemuda sedang berkumpul sambil bernyanyi bersuka ria dengan memakai Bahasa Jawa. Nampak sebuah gelas kecil berisi ciu (sejenis minuman beralkohol) diminum silih berganti. Sesekali mereka tampak tertawa cekikikan dan dianjutkan dengan bernyanyi lagi. Pemandangan seperti ini hampir nampak sama seperti yang ada di Bali, hanya saja minumannya berupa tuak dan tembangnya/nyanyiannya memakai Bahasa Bali. Melalui kesan dan aktivitas inilah tersirat keinginan penata untuk menggarap tari dengan judul “Tabuh Tuak”. Tabuh adalah lantunan tembang, Tuak adalah sejenis minuman yang beralkohol. Tabuh Tuak berarti lantunan tembang/nyanyian yang dikombinasikan dengan gerak tari sambil minum tuak.
Actions (login required)
|
View Item |