I Made, Sidia, SSP., M.Sn
(2011)
Purusada Santha.
Documentation.
ISI Denpasar.
Abstract
Bhinneka Tunggal Ika adalah sasanti negara Indonesia yang telah menyalakan api kesadaran masyarakatnya sebagai sebuah bangsa yang dirajut dari keberagaman. Sejak cikal bakal negeri yang disatukan dalam bentangan jambrut khatulistiwa ini bertumbuh, benih-benih perbedaan itu telah dikelola secara bijaksana. Perbedaan bukan dipandang dan ditakuti akan melahirkan perpecahan, namun sebaliknya menjadi dorongan yang bertenaga untuk bertemu, mengenal dan menerima.
Tersebutlah pada abad ke-14, zaman kejayaan Majapahit dinasti Maharaja Rajasanegara atau Hayam Wuruk. Buah ikrar Sumpah Palapa Mahapatih Gajah Mada berhasil mengukuhkan mosaik Nusantara. Untuk merekat keragaman wilayah taklukan Majapahit itu, raja Hayam Wuruk menitahkan pujangga keraton, Mpu Tantular, menggubah karya sastra yang bermuatan kedamaian dan cinta kasih. Mpu Tantular mempersembahkan karya ciptanya sebuah puisi lirik berjudul “Purusada” yang bertutur tentang seorang pangeran bernama Sutasoma yang memerangi kekerasan dan permusuhan dengan kebeningan nurani dan kasih persahabatan.
Sasanti bhinneka tungga ika pada awal larik tan hana dharma mangrwa dalam bait kakawin karya Tantular yang bermakna ‘berbeda-beda namun tetap satu jua’ itu, pada era republik menyemangati rasa persatuan dan kesatuan generasi pewaris negeri. Bhinneka Tunggal Ika terhampar harmonis dalam ungkapan budaya dan ekspresi keindahan cipta, karsa, cita masyarakatnya. Sebuah anugrah kemajemukan dalam kesetaraan, dibawah panji-panji merah-putih Indonesia tercinta, dalam naungan kepak gagah Burung Garuda Pancasila perkasa.
Actions (login required)
|
View Item |