ISI Denpasar | Institutional Repository

Wremada

I Kadek, Bhaswara Dwitiya (2014) Wremada. Documentation. ISI Denpasar.

[img]
Preview
PDF (Wremada) - Cover Image
Download (476kB) | Preview

Abstract

Cerita ini dimulai dari seekor Bojog yang menjadi penjaga di dalam hutan yang bernama Wanakerta. Si Bojog yang mengemban tugas untuk menjaga ketentraman hutan, langsung memantau keadaan hutan dengan cara memanjat, mengglayut dan melompat di antara pepohonan tinggi di hutan. Saat memantau, Bojog melihat Sapi yang sedang makan di lahan berumput lebat. Dari sana muncul ide Bojog untuk memanfaatkan kotoran Sapi. Bojog mendatangi Sapi dan bermaksud meminta kotorannya untuk dijadikan pupuk. Bojog memerintahkan Sapi untuk menaruh kotorannya di tengah jalan, agar Bojog gampang untuk mengambilnya. Sapi yang baru mengetahui jikalau Bojog diberikan kuasa oleh Raja Singa sebagai pamong hutan, mengiyakan permintaan Bojog. Bojog pun kembali memantau keberadaan hutan. Setelah beberapa lama Bojog memantau hutan, Dia merasa kelelahan, dan beristirahat di bawah pohon nagasari hingga tidur nyenyak. Saat tidur pulas, Bojog bermimpi menghadap Raja Singa, ketika Dia diberikan mandat untuk menjaga ketentraman Wanakerta. Si Bojog dipilih karena Dia dianggap mampu memantau hutan melalui pohon yang tinggi, memantau dari bawah, gesit, dan mempunyai keberanian menyelesaikan masalah yang ada. Namun, disela-sela Bojog tertidur pulas, datanglah Burung Belatuk (Atuk) yang ribut sambil memukul pohon dan menimbulkan suara yang keras. Bojog pun kaget bangun dan memarahi Atuk. Atuk menerangkan bahwa adanya keributan antara teman-teman Siput di dekat danau yang berbondong-bondong membawa rumahnya. Kemudian Bojog mencari Siput yang sedang berbondong-bondong menjauh dari danau sambil meminta tolong. Bojog pun menghampiri sambil menanyakan masalahnya. Siput dan kawan-kawannya menerangkan kejadian yang sebenarnya, karena tidak bisa tidur di malam hari dan pindah dari danau karena setiap malam Kunang-kunang selalu terbang di atas rumahnya dan takut akan kebakaran. Sambil ngedumel, Bojog marah mencari Kunang-kunang. Bojog bertemu dengan Kunang-kunang dan segera memarahi Kunang-kunang yang sedang terbang. Kunang-kunang menghampiri Bojog dan menjelaskan bahwa mereka lakukan itu karena Beduda dan teman-temannya melubangi jalan tanah secara acak, makanya Kunang-kunang dan teman-temannya bermaksud menerangi jalan, agar tidak ada hewan yang jatuh ke lubang tersebut, karena Beduda selalu melubangi jalan tanah. Lagi-lagi Bojog marah dengan Beduda, dan langsung mencari Beduda, dan ingin menghukum mereka. Bojog bertemu dengan Beduda dan teman-temannya dengan perasaan jengkel langsung memarahinya. Beduda dan teman-teman yang merasa tidak bersalah balik memarahi Bojog, serta menjelaskan duduk permasalahannya. Mereka menggali lubang karena Sapi BAB sembarangan tempat. Bojog naik pitam dan marah besar dengan Sapi. Bojog segera mencari Sapi dan melihat bukti bahwa benar Sapi sedang BAB sembarangan. Bojog pun ngamuk dan memarahi serta berkelahi dengan Sapi karena kelakuannya, Bojog dapat dikalahkan oleh Sapi. Setelah perkelahian tersebut selesai, dengan tenang Sapi menjelaskan kepada Bojog, bahwa Bojog sendirilah yang memerintahkan Sapi untuk BAB di tengah jalan, karena Bojog berkepentingan dengan kotoran Sapi guna memupuk kebun pisang dan tanaman yang menjalar di sekitar kebunnya. Penjelasan Sapi disaksikan oleh Belatuk, Tumisi, Kunang-kunang, Beduda dan Lipan yang mendukung Sapi, karena dengan tai si Sapi mereka mampu hidup tentram. Mendengar penjelasan tersebut Bojog merasa bersalah, Ia lupa akan permintaannya kepada Sapi. Namun karena Bojog sibuk dengan tugasnya, Bojog lupa untuk mengambil kotoran Sapi tersebut yang akan dijadikannya pupuk.

Item Type: Monograph (Documentation)
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Faculty > Performing Arts Faculty > Puppetry Department
Depositing User: Mrs Dwi Gunawati
Date Deposited: 29 Oct 2014 07:05
Last Modified: 29 Oct 2014 07:05
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/1963

Actions (login required)

View Item View Item