ISI Denpasar | Institutional Repository

SMARA WISAYA

Pande Ketut, Bangbang Liawan (2014) SMARA WISAYA. Documentation. ISI Denpasar.

[img]
Preview
PDF (SMARA WISAYA) - Cover Image
Download (15kB) | Preview

Abstract

Smara Wisaya merupakan sebuah bentuk garapan wayang yang mensinergikan wayang kulit dengan wayang boneka, dikembangkan dari wayang tradisional Bali dengan wayang boneka yang kemudian diubah dari segi cerita dan struktur garapannya, tetapi tetap memperhatikan karakteristik dan ciri khas dari wayang tradisional tersebut. Garapan seni pakeliran ini digarap berdasarkan lima cabang seni yang diakui oleh UNESCO yaitu seni pertunjukan, seni rupa, seni ripta, seni konseptual dan seni widya filsafat.Permasalahan tentang seks inilah yang menginspirasi sebuah garapan seni pakeliran dengan judul Smara Wisaya dengan menggabungkan dua buah jenis wayang yang berbeda yaitu wayang kulit dengan wayang boneka. Penggabungan kedua jenis wayang dengan mengambil cerita tentang pendidikan seks yang baik, tentunya akan memperhatikan norma-norma yang berlaku di dalam dunia pakeliran maupun darmaning pewayangan sehingga menjadi sebuah garapan yang memiliki unsur estetis dan tidak terkesan fulgar serta melanggar undang-undang tentang pornografi. Smara Wisaya berasal dari bahasa Jawa Kuna yang terdiri dari dua suku kata yaitu “smara” yang artinya cinta dan “wisaya” yang artinya menikmati atau keinginan hawa nafsu yang berhubungan dengan indra. Untuk kepentingan sebuah judul garapan, kata “smara wisaya” dapat diartikan menikmati cinta untuk kepuasan nafsu. Penyampaian tujuan garapan tentang pendidikan seks yang baik dan benar akan dikemas dengan simbol-simbol yang mudah dimengerti oleh penonton. Tema yang akan diambil dalam garapan ini yaitu tentang kepuasan seks. Pengetahuan tentang seks dan hubungan seks yang benar merupakan awal dari terjadinya penciptaan sehingga lahirlah manusia. Melahirkan keturunan yang baik bukan saja menjadi dambaan umat manusia, melainkan harapan semua makluk hidup baik itu binatang maupun tumbuh-tumbuhan. Untuk pencapaian itulah Tuhan mengkaruniai kita dengan hubungan seks yang merupakan hubungan suci dan maha agung. Karunia Tuhan ini harus dimengerti dan diterima sebagai realitas dalam kehidupan dengan mentaati aturan-aturan dan norma-norma yang berlaku.

Item Type: Monograph (Documentation)
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Faculty > Performing Arts Faculty > Dance Department
Depositing User: Mrs Dwi Gunawati
Date Deposited: 14 Apr 2015 00:13
Last Modified: 14 Apr 2015 00:13
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/2039

Actions (login required)

View Item View Item