I Nyoman , Suardina
(2009)
MACAM DAN JENIS SENI KERAJINAN DI KABUPATEN BULELENG BALI.
Documentation.
ISI Denpasar.
Preview |
|
Image (PNG) (MACAM DAN JENIS SENI KERAJINAN DI KABUPATEN BULELENG BALI)
- Cover Image
Download (121kB)
| Preview
|
Abstract
Usaha kerajinan adalah suatu pilar perekonomian yang masih eksis menyangga kehidupan sebagian masyarakat Kabupaten Buleleng. Dengan demikian sektor kerajinan sampai sekarang masih tetap diusahakan sebagai matapencaharian, baik dilakukan secara perorangan, maupun kelompok. Dalam bentuk usaha, ada yang dilakuan secara tradisional perseorangan, kelompok masyarakat atau dengan manajemen yang lebih baik dalam bentuk perusahaan perorangan maupun asosiasi. Makin majunya dunia usaha serta taraf kehidupan masyarakat produsen maupun konsumen, tak pelak menuntut penciptaan bentuk-bentuk kerajinan, sehingga kerajinan dapat berkembang begitu dinamis. Tuntutan gaya hidup konsumen serta kemampuan desainer dalam merespon, dapat menyuburkan perkembangan mode kerajinan, dari waktu ke waktu.
Gambaran itu sangat jelas terbaca dalam peta perkembangan usaha kerajinan di daerah Buleleng saat ini. Teori lama yang menyatakan kerajinan diusahakan sebagai pengisi waktu luang, dimana jiwa yang terkarakter pada setiap produk yang dihasilkan adalah penggambaran jiwa-jiwa sederhana, aplikatif sebagai kagunan dan milik masyarakat pendukungnya. Begitu pula usaha kerajinan itu sebagai anugerah potensi alamiah yang dimiliki masyarakat setempat, dan mencerminkan karakter masyarakat sebagai budaya lokal. Namun kini, ‘kerajinan’ yang tadinya berkonotasi pada proses pekerjaan, kini kata itu cukup menempel pada produknya saja. Sedangkan proses, ‘kerajinan’ itu sudah menjelma menjadi; pekerjan, usaha, komoditas melalui proses tersetruktur dalam aturan waktu maupun manajemen.
Seiring berkembangnya budaya global, perwajahan kerajinanpun mengalami silang-sengkarut. Beberapa idiom terkesan ‘memaksa’ hadir dalm keseharian masyarakat tradisional Buleleng. Dahulu masyarakat hanya akrab pada kata: sok, kuskusan, sokasi/ keben, wanci/ dulang, saab, bokor, dan sebagainya. Kini dengan sangat fasih para perajin menyebut apa yang mereka kerjakan sebagai: box set, bath rack, box handle, coffee set tray, oval lamp set, table square, bamboo bowl, lamp holder, CD cabinet, food accessories, dan sebagainya.
Untuk mengetahui secara detail eksistensi usaha kerajinan di kabupaten Buleleng saat ini, baik dari segi lokasi (sentra) kerajinan, jenis kerajinan, bahan yang digunakan, proses pengerjaannya, dan cara pemasarannya, perlu diadakan penelitian semacam ini dalam bentuk penelitian kualitatif melalui pendekatan multi disipliner (ilmu-ilmu yang terkait dengan penelitian ini). Penelitian ini sangat tepat dilakukan sebagai langkah awal dalam mendokumentasikan sektor kekriyaan di Bali. Kedepan, dalam perkembangan pasar global, tidak dipungkiri Bali akan makin telak mnjadi ajang pasar internasional di bidang seni, khususnya di bidang seni kriya/ kerajinan. Hal ini tentunya diharapkan menjadi langkah strategis bagi Jurusan Kriya Seni ISI Denpasar dalam menyediakan data base tentang seni kriya/ kerajinan di Bali yang sekiranya dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi ISI Denpasar sebagai lembaga seni yang dibanggakan masyarakat Bali.
Actions (login required)
|
View Item |