ISI Denpasar | Institutional Repository

SERIKAT SERANGGA DALAM PENCIPTAAT SENI KRIYA

I Nyoman , Suardina (2009) SERIKAT SERANGGA DALAM PENCIPTAAT SENI KRIYA. Documentation. ISI Denpasar.

[img]
Preview
Image (PNG) (SERIKAT SERANGGA DALAM PENCIPTAAT SENI KRIYA) - Cover Image
Download (168kB) | Preview

Abstract

'Serikat Serangga’, yang dijadikan topik dalam penciptaan kriya seni ini, merupakan gabungan dua suku kata yang tidak memiliki hubungan secara leksikal. Serikat, secara harfiah diartikan sebagai perkumpulan atau perhimpunan atas suatu persamaan, sedangkan serangga adalah makhluk hidup dari kelompok hewan Invertebrata, kelas Insecta, yang mempunyai bilangan spesies terbanyak. ’Serikat Serangga’, dalam topik ini adalah sesuatu gagasan untuk menangkap suatu pencitraan lingkungan alam, yang memberikan inspirasi estetik dalam menciptakan karya seni. Bagi pencipta gabungan kata ’Serikat Serangga’ menghasilkan imajinasi penuh makna, yang dapat dimanfaatkan untuk menangkap berbagai fenomena melalui perspektif kriya seni, terhadap bermacam sistem kehidupan di alam. Dengan konsep ini, diharapkan akan diperoleh materi penciptaan yang memadai. Kemudian, fenomena siklus kehidupan di alam itu dibagi dalam faset-faset yang lebih kecil, tertuang dalam setiap judul karya yang akan diciptakan. ’Serikat Serangga’ divisualisasikan menjadi karya seni kriya yang bermatra tiga dan dua dimensional, dengan bahan utama kayu, menggunakan teknik konstruksi dan laminating (mosaik). Pemanfaatan karakter serat kayu merupakan usaha pengorganisasian potensi alamiah material, sebagai penunjang motif. Pola, motif, dan narasi mengacu pada inspirasi pencitraan ’Serikat Serangga', sehingga keseluruhan bentuk karya merupakan ciri karya yang bersifat personal. Dengan demikian penciptaan karya kriya ini mengacu pada karya yang mencerminkan ekspresi pribadi, sebagai realisasi gagasan dalam usaha mengembangkan kasanah penciptaan kriya seni. Karena luasnya tema yang memungkinkan untuk dimanfaatkan dalam penciptaan, maka 'Serikat Serangga' dipandang perlu diciptakan sebagai sebuah frame yang diinterpretasikan untuk mewadahi segala pencitraan sendi-sendi kehidupan manusia. Kendati demikian, karena keterbatasan tertentu antara lain dalam menafsirkan objek yang sangat rumit serta teknik penciptaan yang bervariasi yang tergolong sulit, utamanya dalam rentang waktu yang sangat pendek, tentu tidak semua pencitraan dimaksud bisa diwujudkan. Tetapi tetap diperlukan daya seleksi untuk menentukan objek yang akan diwujudkan menjadi karya seni. Tujuan yang ingin dicapai dalam penciptaan karya seni ini adalah: pertama mewujudkan suatu karya seni yang memiliki ciri khas dan karakter pribadi, artistik simbolik dan sesuai dengan yang diinginkan, kedua menambah khasanah kekriyaan, baik dari segi ide, bentuk maupun teknik penggarapan, yang mencerminkan kebaruan. Lokasi penciptaan karya ini dipilih berdasarkan kesediaan tempat (Studio) dan kesediaan kayu sebagai bahan baku, yaitu di Banjar Semaon Payangan, Kab. Gianyar, Bali. Berdasarkan acuan metode penciptaan yang dipakai, ada beberapa tahap penyelesaian yang dilakukan dalam penciptaan ini. Eksplorasi, judul atau topik ciptaan ’Serikat Serangga’ berupa image kehiduparn digali dari hal-hal dan kejadian yang dialami dalam hidup, yang mengusik sanubari, dikiaskan dalam metafora didasari ide dan konsepsi pribadi. Eksperimen, dalam membuat karya seni modern, yang merjadi ukuran salah satunya adalahr novelty (kebaruan). Hal-hal baru (yang berbeda dari konvensional) menyangkut teknis dan non teknis. Terutama yang menyangkut hal-hal teknis, eksperimen sangat penting dilakukan. Misalnya mencari kemungkinan-kemungkinan lain dalam mengolah material. Untuk mewujudkan proses pengolahan medium tentu diawali dengan membuat sket-sket sebagai media pencatat ide-ide liar yang mengalir dalam pikiran. Pencatatan itu tidak dapat dilakukan sekali dan dianggap final, tetapi tetap melalui proses pemilahan, revisi, dan pemilihan kembali, sehingga pada akhir pencatatan didapat sket-sket atau sebuah rancangan sebagai berikut. Pembentukan, karya yang dibuat dibentuk dengan teknik laminating carving, dan konstruksi. Visualisasi diwujudkan dalam bentuk tri matra dan dwi matra. Kesatuan dicapai melalui komposisi unsur seni rupa aplikasi material yang berbeda untuk mendapat karakler yang diinginkan. Memberikan bobot seni, kerumitan, kesederhanaan, dan intensitas, ditentukan dari membuat detail rancangan.mengacu pada bentuk-bentuk tri matra/ dwi matra dengan merujuk pada suatu pola pikir ’bagaimana mewujudkan sebuah ide’; tetapi bukan ’apa yang harus diwujudkan’. Dalam konteks penciptaan, apa yang diciptakan merupakan hasil dari pengolahan ide yang bersumber pada inspirasi, bukan tercipta berdasarkan pesanan, sebagai upaya mencapai kemurnian penciptaan. Finishing, adalah finalisasi atau proses akhir penyelesaian karya, ini dicapai dengan memberikan aksentuasi yang dipandang perlu, termasuk pelapisan dengan warna plakat atau pun transparan. Untuk memunculkan artistik material yang digunakan, maka finishing dalam karya ini akan dikerjakan melalui proses pewarnaan yang diawali dengan pengamplasan yang bersih dan detail sehingga semua bagian dan permukaan betul-betul halus. Kesempurnaan dalam pengamplasan akan sangat memudahkan dalam pewarnaan maupun dalam proses pemolesan terakhir untuk mendapatkan kesan finishing yang sempurna. Displai, (display), dalam pengertian umum adalah pameran, pertontonan, atau pertunjukan. Displai, dalam konteks penciptaan karya, lebih cenderung mengungkap cara mempertontonkan atau memamerkan atau mempertunjukkan karya yang dibuat. Karya seni kriya yang dibuat membutuhkan tempat displai indoor, karena medium yang dipakai adalah kuyu, yang memiliki kerentanan terhadap resapan air (hujan), maupun terpaan sinar matahari. Setelah dikerjakan sesuai dengan jadwal dan tenaga, serta biaya yang tersedia maka dihasilkan lima buah karya kriya kayu bermatra tiga dimensional. Kelima karya tersebut menggambarkan topik yang diangkat yaitu Serikat Serangga. Kata Kunci: Serangga, Metafor, Karya Seni Kriya Kayu

Item Type: Monograph (Documentation)
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Faculty > Fine Arts and Design Faculty > Craft Department
Depositing User: Mrs Dwi Gunawati
Date Deposited: 04 May 2016 01:54
Last Modified: 08 Feb 2017 05:40
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/2235

Actions (login required)

View Item View Item