ISI Denpasar | Institutional Repository

ARTIKEL KARYA SENI SHANTIKA

I Wayan, Eka Putra Udyana (2016) ARTIKEL KARYA SENI SHANTIKA. Documentation. ISI Denpasar.

[img]
Preview
PDF (ARTIKEL KARYA SENI SHANTIKA) - Cover Image
Download (106kB) | Preview

Abstract

Komposisi musik baru Shantika merupakan komposisi yang didasarkan atas konsep Tri Hita Karana yaitu parahyangan (hubungan manusia dengan Tuhan), Palemahan (hubungan manusia dengan alam), Pawongan (hubungan manusia dengan manusia). Diantara ke tiga hubungan tersebut terdapat ketidak harmonisan diantara dua konsep tersebut yaitu Palemahan dan Pawongan. Ketiga hubungan tersebut merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan antara satu dengan lainnya. Begitu juga dengan alam dan lingkungan diciptakan oleh Tuhan bukan sebagai hiasan atau pajangan, melainkan harus saling menghormati, menjaga keseimbangan alam dan saling mengisi satu dengan yang lainnya. Hal itu disebabkan bahwa alam dan lingkungan sebagai tempat berpijak manusia dan makhluk hidup lainnya sebagian besar merupakan potensi- potensi yang masih memerlukan pengolahan, pengaturan, dan pemeliharaan manusia. Manusia sebagai makhluk yang memiliki akal dan pikiran sangat tepat untuk menjaga keharmonisan alam raya ini. Oleh karena itu, Tuhan menghendaki agar melalui manusia akan terciptalah kehidupan alam yang teratur, tertib, dan selaras. Dengan kaitan dengan alam dan lingkungan, maka diinginkan agar manusia menata alam dan lingkungannya itu agar menjadi satu tata kehidupan yang selaras. Ketika keharmonisan itu tidak sejalan dengan apa yang sudah diterapkan, akan menimbulkan bencana alam. Hal ini disebabkan oleh keserakahan manusia yang tidak menjaga hubungan harmonis dengan alam dan Tuhan. Untuk mewujudkan kerharmonisan tersebut, maka dilakukan dengan menjalankan konsep Tri Hita Karana. Tri Hita Karana adalah keharmonisan dengan hukum alam kita akan hidup dalam harmoni dengan hakekat diri kita yang kekal. Menurut Adi Wirawan, istilah Tri Hita Karana dicetuskan pertama kali oleh Bapak Dr. I Wayan Merta Suteja yang kemudian dipopulerkan oleh Bapak I Gusti Ketut Kaler dan Bapak I Made Djapa, B.A sekitar tahun 1968-1970. Ketiga orang tersebut adalah tokoh-tokoh agama Hindu (Adi Wirawan, 2010 : 1). Membangun kehidupan bersama yang harmonis, dinamis dan produktif di bumi ini memang membutuhkan landasan filosofi yang benar, tepat, akurat dan kuat.

Item Type: Monograph (Documentation)
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Faculty > Performing Arts Faculty > Karawitan Department
Depositing User: Mrs Dwi Gunawati
Date Deposited: 25 Nov 2016 05:28
Last Modified: 25 Nov 2016 05:28
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/2299

Actions (login required)

View Item View Item