Ni Ketut, Pande Sarjani and I Wayan , Agus Eka Cahyadi
(2016)
Identitas Budaya Lokal Pada Desain Kemasan Baline Chocolate.
Segara Widya, 4 (1).
ISSN 2354-7154
Preview |
|
PDF (Identitas Budaya Lokal Pada Desain Kemasan Baline Chocolate)
- Accepted Version
Download (850kB)
| Preview
|
Abstract
Baline Chocolateadalah produk coklat yang merupakan hasil budidaya cocoa Bali dengan jargon “The original bali chocolate” yang didirikan oleh Drs. I Ketut Widana. Baline Chocolate merupakan coklat dengan rasa yang unik, dan berbagai varian rasa. Dengan tujuan utama sebagai produk oleh-oleh khas Bali maka Baline Chocolatejuga mengemas produknya dengan ilustrasi utama beridentitas budaya Bali, seperti; penggunaan motif poleng pada beberapa kemasannya, penggunaan motif pewayangan, penggunaan ilustrasi berupa tarian Bali, dan lain sebagainya. Motif- motif yang ditampilkan ini merupakan motif-motif yang memiliki arti dan filosofi yang mendalam bagi masyarakat Hindu di Bali. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1). Apa bentuk identitas budaya lokal yang digunakan pada kemasan Baline Chocolate ? 2). Apa makna dari masing-masing identitas budaya lokal yang digunakan pada kemasan Baline Chocolate ? Luaran penelitian ini akan dijadikan materi draft buku ajar pada mata kuliah di program studi Desain Komunikasi Visual seperti mata kuliah DKV III, DKV IV, dan Tinjauan Desain, serta akan dipublikasikan pada jurnal ilmiah yang terakreditasi.
Untuk memecahkan permasalahan ini, maka landasan teori yang digunakan adalah teori semiotika, dan teori Desain Komunikasi Visual khususnya desain kemasan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kwalitatif dengan penentuan sampel penelitian melalui teknik purposive. Adapun lokasi yang dijadikan penelitian adalah di Kota Denpasar dan kabupaten Gianyar, untuk mendapatkan data factual maka penulis melakukan observasi di pabrik Baline Coklat yang terletak di Jalan Raya Batubulan, Gianyar dan di beberapa pusat oleh-oleh yang menjual tempat distribusi Baline Coklat. Dan metode pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, metode wawancara, metode kepustakaan dan metode dokumentasi.
Adapaun kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa sebagian besar dari desain kemasan yang dimiliki Baline Chocolate menggunakan identitas budaya lokal sebagai eye catcher nya seperti penggunaan motif wayang, tari kecak, motif poleng, bunga jepun, Barong Ket, Kesenian Arja, dan Tari Jauk. Semua identitas budaya lokal yang ditampilkan memiliki makna tersendiri dalam keseharian umat Hindu di Bali, yakni Tokoh Tualen dan Merdah merupakan tokoh punakawan dalam pewayangan Bali dimana memiliki karakter melambangkan manusia yang memiliki sifat kontemplatif. Sementara motif poleng memiliki makna rwabinedha, jepun memiliki makna upacara dalam umat Hindu di Bali, Kecak memiliki arti upacara berfungsi sebagai sarana pengusir penyakit dan juga sebagai sarana pelindung masyarakat Bali terhadap ancaman kekuatan jahat. Dan Barong adalah simbol kemenangan dari kajahatan dan sebagai pelindung spiritual bagi masyarakat Bali
Actions (login required)
|
View Item |