Luh Putu, Ayu Karuni
(2016)
ARTIKEL KARYA SENI NILAI-NILAI PENDIDIKAN
DALAM TARI SANGHYANG PENYALIN
DI SANGGAR KERTHI BHUANA SARI PANCASARI BULELENG.
Documentation.
ISI Denpasar.
Preview |
|
PDF (ARTIKEL KARYA SENI NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM TARI SANGHYANG PENYALIN DI SANGGAR KERTHI BHUANA SARI PANCASARI BULELENG)
- Cover Image
Download (26kB)
| Preview
|
Abstract
ABSTRAK
Tari Sanghyang Penyalin di desa Pakraman Pancasari merupakan tarian yang disakralkan oleh masyarakat setempat dan masih dipertahankan keberadaannya sebagai satu kesatuan dalam upacara keagamaan. Tujuan dari penelitian ini, mendeskripsikan keberadaan tari Sanghyang Penyalin, proses pementasan tari Sanghyang Penyalin, nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam tari Sanghyang Penyalin di Sanggar Kerthi Bhuana Sari desa Pakraman Pancasari Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng.
Pendekatan penelitian ini dirancang berpendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi/gabungan.Teknik analisis data dilakukan menggunakan analisis kualitatif yaitu cara pemadatan data dengan sistem klasifikasi kronologis mencakup jumlah keterangan yang terkumpulkan dan menunjukkan keterkaitan secara sistematis
Hasil penelitian, keberadaan dan proses pementasan tari Sanghyang Penyalin di desa Pakraman Pancasari Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng tempatnya di Pura Dalem dan ngelawang. Waktu pementasan upacara Bhuta Yadnya pada tilem ke enam dengan sarana upakara daksina dan segehan sebagai sarana pokok dan sarana lainnya. Penari dipilih secara niskala terdiri dari penari laki-laki dan penari perempuan. Fungsi pementasan tari Sanghyang Penyalin dalam rangkaian upacara Bhuta Yadnya sebagai sarana penolak bala yang mengganggu kesejahteraan masyarakat untuk mengusir Bhuta Kala agar tidak mengganggu masyarakat desa Pakraman Pancasari memiliki makna religius yaitu didahului ritual oleh puja para pemangku, iringan nyanyian dharmagita khususnya nyanyian Sanghyang. Tari Sanghyang Penyalin di desa Pakraman Pancasari sangat unik dan khas, dilihat dari Penyalin (Rotan) sebagai benda mati, namun setelah dipasupati menjadi hidup layaknya memiliki jiwa/roh. Musik iringannya menggunakan tektekan. Nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam tari Sanghyang Penyalin; Nilai Etika, Nilai Estetika, dan Nilai Religi.
Kata kunci: Sanghyang, Penyalin, nilai pendidikan, Religi
Actions (login required)
|
View Item |