I Putu, Maindra Dana and I Komang , Sudirga and War, dizal (2017) PASIR PUTIH. Documentation. ISI Denpasar.
Full text not available from this repository.Abstract
Abstrak Ide muncul bisa dari pengalaman pribadi, cerita, fenomena kehidupan, keindahan alam di sekitar, dan masih banyak lagi sumber ide yang dapat digunakan untuk menciptakan sebuah karya seni. Keindahan alam di daerah Nusa Penida tempat penata berasal khususnya di pantai kelingking terdapat hamparan pasir putih yang sangat lembut dan bersih. Butir-butir pasir yang halus menjadikan keindahan pasir putih di pantai Kelingking ini sangat menarik jika diungkapkan kedalam garapan karya seni khususnya seni karawitan. Karya ini berwujud tabuh kreasi dengan judul Pasir Putih. Media ungkap yang digunakan dalam garapan ini yaitu gamelan Semara Pagulingan Saih Pitu. Adapun pendukung yang mendukung garapan Pasir Putih ini yaitu dari Sanggar Santi Kumara, Desa Kutampi Kaler, dan Sanggar Ramuan, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida. Kajian Sumber yang digunakan menggunakan sumber pustaka yang berupa empat belas buah buku dan sumber discografi yang berupa 4 Mp3 yang diunduh dari internet. Proses penggarapan karya komposisi karawitan Pasir Putih ini menggunakan tiga tahap proses kreatif yang ditulis oleh Alma M. Hawkins yaitu tahap penjajagan (exploration), tahap percobaan (improvisation) dan tahap pembentukan (forming). Garapan ini merupakan suatu garapan tradisi yang digarap dengan tema keindahan alam kemudian dipadukan dengan pengolahan melodi, tempo, ritme, dan dinamika. Karya Pasir Putih ini menggunakan Tri Angga yaitu kawitan, pangawak dan pangecet. karya ini dimainkan oleh 24 orang penabuh termasuk si penata dengan durasi 11 menit. Jadi dapat disimpulkan dari garapan musik tradisi yang berjudul “Pasir Putih” ini diharapkan menjadi sebuah karya seni yang bersifat kreatif, dan original. Kata Kunci : Seni karawitan, Tabuh Kreasi, Semara Pagulingan, Pasir Putih. Abstract Ideas can come from personal experiences, stories, life phenomena, natural beauty around, and many more sources of ideas that can be used to create a work of art. Natural beauty in the area of Nusa Penida where the stylists come especially in the pinky beach there is a stretch of white sand that is very soft and clean. Grains of fine sand makes the beauty of white sand on the beach Kelingking is very interesting if expressed into artworks, especially art karawitan. This work tangible creations with the title White Sand. Media revealed that used in this cultivation is the gamelan Semara Pagulingan Saih Pitu. The supporters who support this White Sand claim is from Sanggar Santi Kumara, Kutampi Village, and Sanggar Ramuan, Ped Village, District Nusa Penida. Study Sources used to use a library of fourteen books and 4 disco sources of MP3 downloaded from the internet. The process of cultivating the composition of Pasir Putih Karawitan uses three stages of creative process written by Alma M. Hawkins namely exploration, experimental (improvisation) and forming stage. This cultivation is a cultivated tradition that worked with the theme of natural beauty and then combined with the processing of melody, tempo, rhythm, and dynamics. The work of Pasir Putih is using Tri Angga namely kawitan, pangawak and pangecet. This masterpiece is played by 24 drummers including the pengarap with a duration of 11 minutes. So it can be concluded from the music of the tradition entitled "Pasir Putih" is expected to be a work of art that is creative, and original. Keywords: Karawitan Art, Tabuh Kreasi, Semara Pagulingan, Pasir Putih.
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NX Arts in general |
Divisions: | Faculty > Performing Arts Faculty > Karawitan Department |
Depositing User: | Mrs Dwi Gunawati |
Date Deposited: | 15 Nov 2017 03:22 |
Last Modified: | 15 Nov 2017 03:22 |
URI: | http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/2524 |
Actions (login required)
View Item |