I Gede, Mugi Raharja and I Made Pande, Artadi and IA Dyah, Maharani
(2012)
LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL REKONTEKSTUALISASI KEUNGGULAN LOKAL TAMAN PENINGGALAN KERAJAAN-KERAJAAN DI BALI PADA ERA GLOBALISASI (II).
[Experiment]
Preview |
|
Image (PNG) (LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL REKONTEKSTUALISASI KEUNGGULAN LOKAL TAMAN PENINGGALAN KERAJAAN-KERAJAAN DI BALI PADA ERA GLOBALISASI (II))
- Cover Image
Download (129kB)
| Preview
|
Abstract
Desain-desain yang berasal dari budaya-budaya lokal di Indonesia pada era global dewasa ini, berhadapan pada pilihan-pilihan dilematis. Di satu pihak, globalisasi dianggap sebagai sebuah peluang bagi pengembangan potensi diri. di lain pihak, globalisasi dilihat sebagai ancaman terhadap eksistensi desain-desain lokal dan keberlanjutan budaya lokal itu sendiri. Dalam situasi dilematis seperti ini diperlukan strategi untuk mengaktualisasikan keunggulan lokal (local genius) di dalam konteks global dan menghindarkan pengaruh homogenisasi budaya, serta masuknya desain-desain dari budaya luar.
Salah satu keunggulan lokal dari budaya-budaya di Indonesia, adalah keunggulan lokal di bidang pertamanan, seperti konsep desain taman tradisional Bali. Bali cukup banyak memiliki peninggalan karya desain pertamanan, yang merupakan peninggalan taman kerajaan-kerajaan dari era Bali Kuna maupun yang berasal dari era Bali Madya, setelah pengaruh Majapahit. Desain taman tradisional Bali memiliki keunggulan lokal dan memiliki potensi untuk dikembangkan pada konsep desain pertamanan modern. Kearifan lokal taman tradisional Bali, diharapkan dapat memberi inspirasi bagi desain pertamanan di Indonesia dan di berbagai negara di dunia.
Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah karya desain pertamanan peninggalan kerajaan-kerajaan di Bali yang representatif, dikenal luas oleh masyarakat dan masih terawat. Yang ditetapkan sebagai sampel penelitian adalah Taman Ayun, Taman Tirta Gangga dan Taman Ujung. Penelitian ini menggunakan pendekatan hermeneutik, jenis penelitian ilmiah yang bersifat interpretatif, untuk mengungkap makna-makna di balik karya desain taman. Proses analisanya menggunakan model analisis interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa desain pertamanan peninggalan kerajaan-kerajaan di Bali berlandaskan konsep filosofis Pemutaran Mandhara Giri di Ksirarnawa dan Lingga-Yoni. Konsep dan filosofi desain taman tradisional Bali telah dikembangkan (di-rekontekstualisasi) pada desain taman di era global, tanpa merusak nilai-nilai esensialnya. Nilai-nilai universal taman tradisional Bali memiliki kontribusi positif bagi ekologi di bumi dan memiliki kesamaan dengan Teori Gaia, Kesadaran Ekologi dan Teori Kesadaran Planet.
Actions (login required)
|
View Item |