I Nyoman, Murtana
(2003)
WAYANG KULIT PURWA GAYA SURAKARTA DI NGANJUK: PERSEBARAN DAN PERKEMBANGANNYA.
Mudra (JURNAL SENI BUDAYA), 12.
p. 1.
ISSN 0854-3461
Preview |
|
PDF (WAYANG KULIT PURWA GAYA SURAKARTA DI NGANJUK: PERSEBARAN DAN PERKEMBANGANNYA)
- Published Version
Download (178kB)
| Preview
|
Abstract
Wilayah Nganjuk secara administratif berada di bawah Provinsi Jawa Timur, tetapi kehidupan sosial budaya masyarakatnya lebih dekat dengan perilaku sosial budaya masyarakat Jawa Tengah. Salah satu indikasi yang paling cepat dapat dirasakan adalah logat dalam tutur bahasa keseharian mereka (Bahasa Jawa) yang pada umumnya terasa tidak berbeda dengan masyarakat Surakarta. Dengan kata lain, secara umum masyarakat Nganjuk tidak berkomunikasi dengan Bahasa Jawa Timuran, tetapi menggunakan Bahasa Jawa dengan Logat Jawa Tengahan khususnya Surakarta.
Sebagaiman masyarakat Jawa Tengah, masyarakat Nganjuk pun suka menyaksikan dan mempergelarkan berbagai seni pertunjukan tradisional Jawa. Itu sebabnya sejak dulu hingga kini dalam masyarakat Nganjuk hidup berbagai macam seni pertunjukan. Namun demikian ada tiga jenis seni pertunjukan yang dianggap sebagai ciri khas atau asli Nganjuk yaitu: Mung Dhe, Sandhur, dan Wayang Timplong.
Actions (login required)
|
View Item |