ISI Denpasar | Institutional Repository

Tari Kreasi Nitisara Ketika Banyuwangi Dan Bali Bersatu

Venndik, Waskito Hadi and Ni Nyoman, Manik Suryani and I Wayan, Budiarsa (2018) Tari Kreasi Nitisara Ketika Banyuwangi Dan Bali Bersatu. Working Paper. ISI Denpasar, Denpasar, Bali.

Full text not available from this repository.

Abstract

Karya tari yang berjudul Nitisara ini merupakan sebuah karya tari kreasi yang menggambarkan karakteristik dari seorang raja di kerajaan Blambangan yang bernama Kanjeng Sinuhun Prabu Tawang Alun. Beliau merupakan seorang raja yang berwibawa, pemberani, dan dicintai oleh rakyatnya. Inspirasi penata muncul saat penata melakukan perjalanan ke daerah Banyuwangi dan penata melewati sebuah desa yang bernama desa Macan Putih yang terletak di Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi. Penata berkeinginan untuk mencari tahu bagaimana asal usul nama desa tersebut. Awalnya penata mencari sejarah desa tersebut melalui internet dan kemudian penata mendapatkan informasi tentang seorang raja di Blambangan bernama Kanjeng Sinuhun Prabu Tawang Alun. Kemudian penata berkeinginan untuk mencari tahu tentang sosok dan karakter dari Kanjeng Sinuhun Prabu Tawang Alun. Penata mencari beberapa sumber literatur yang menjelaskan tentang sejarah kerajaan Blambangan dan juga sejarah tentang Kanjeng Sinuhun Prabu Tawang Alun. Setelah mendapatkan beberapa literatur yang mencukupi, penata juga melakukan wawancara untuk memperkuat data. Selain itu dikuatkan juga dengan menonton beberapa video salah satunya adalah video karya tari berjudul Lundoyo. Selain video karya tari berjudul Lundoyo, penata juga menonton video karya tari berjudul Jaya Dananjaya karya I Made Paramartha. Karya ini dilatar belakangi dengan hasil riset melalui beberapa sumber tertulis dan juga hasil wawancara. Dalam garapan ini, penata mengangkat tentang karakter dari Kanjeng Sinuhun Prabu Tawang Alun yang adil bijaksana, berwibawa, dan pemberani. Jumlah penari dalam karya tari ini sebanyak 5 orang penari laki-laki. Tata busana yang digunakan pada karya ini menggunakan busana bebagusan yang masih berpijak pada pakem-pakem busana tari tradisi Bali yang dipadukan dengan aksen atau hiasan yang bernuansa khas Banyuwangi, seperti penggunakan kain batik Banyuwangi. Adapun pemilihan warna kostum yang digunakan yaitu merah, hijau, dan kuning dengan sentuhan warna keemasan. Merah melambankan keberanian, hijau melambangkan kewibawaan, sedangkan kuning keemasan mengandung arti kesuburan dan kejayaan. Musik iringan yang digunakan pada garapan ini yaitu live music electronic. Musik iringan tari ini ditata oleh I Komang Wahyu Dinata dengan durasi 12 menit. Musik iringan yang digunakan adalah gabungan aksen gamelan Bali dan Banyuwangi yang dibuat melalaui media komputer sehingga menjadi nuansa musik iringan baru namun masih berpijak pada tradisi. Kata Kunci : Sejarah, Tari Kreasi, Karakter, Perpaduan

Item Type: Monograph (Working Paper)
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Faculty > Performing Arts Faculty > Dance Department
Depositing User: Jaya Semadi I Gst Ngurah
Date Deposited: 03 Dec 2018 01:25
Last Modified: 03 Dec 2018 01:25
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/2936

Actions (login required)

View Item View Item