Ni Made, Ruastiti (2015) Royal Tourism As a Superior Culture-Based Creative Industry. MUDRA JOERNAL OF ART AND CULTURE, 30 (3). pp. 282-287. ISSN 0854-3461
PDF (Royal Tourism As a Superior Culture-Based Creative Industry)
Download (2MB) |
Abstract
Wisata puri merupakan produk wisata yang mempergunakan puri beserta kebudayaannya sebagai obyek wisata. Produk wisata yang populer disebut sebagai wisata istana ini banyak diminati wisatawan mancanegara. Oleh sebab itu banyak negara mengembangkan model wisata seperti ini. Beberapa di antaranya Grand Palace di Bangkok, Istana Malacanang di Manila, dan lain sebagainya. Sementara di Indonesia, wisata puri telah dikembangkan oleh istana Yogyakarta. Istana Surakarta, istana Mangkunegaran, dan di Bali antara lain Puri Saren Agung Ubud, Puri Mengwi, Puri Kerambitan, Puri Karangasem, dan lain-lainnya. Pengembangan wisata puri di Bali sesungguhnya lebih banyak menawarkan dan menyajikan unsur kebudayaan Bali yang unggul dan adiluhung. Daerah Bali mengembangkan pariwisata berdasarkan kebijakan Pariwisata Budaya yang dituangkan dalam Perda Nomor 3 Tahun 1974, kemudian direvisi menjadi Perda Nomor 3 Tahun 1991 yang intinya bahwa Bali mengembangkan daerahnya berdasarkan visi pembangunan berwawasan budaya dan oleh sebab itu setiap upaya industrialisasi pariwisatanya harus dilandasi oleh kebudayaan Bali sehingga akan nampak bahwa industri pariwisata tersebut adaptif dan kreatif. Sejalan dengan itu, masyarakat Bali pun mengembangkan sebuah produk wisata budaya yang kreatif yakni “wisata puri”. Pembangunan pariwisata yang kreatif mengangkat local genius sebagaimana adaptasi ekologis masyarakat yang bermakna simbiosis mutualistis bagi puri, masyarakat, pariwisata maupun kebudayaan Bali. Meskipun disebut wisata puri namun kontribusi yang dihasilkan oleh sektor pariwisata ini tidak hanya dinikmati oleh pihak puri saja, akan tetapi masyarakat di sekitar puri pun ikut menikmatinya. Dengan adanya kerjasama yang baik dan saling menguntungkan antara pihak puri dengan masyarakat di sekitarnya maka lahirlah bentuk pariwisata berbasis budaya unggul yang dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. Royal tourism refers to a product of tourism using a palace and its culture as a tourist attraction. Many tourists coming from different parts of the world are interested in such a popular tourist attraction. Therefore, many countries develop such a model of tourism. The Grand Palace in Bangkok, the Malacanang Palace in Manila, and so forth illustrate this. In Indonesia, the Surakarta Palace and the Mangkunegara Palace exemplify this, and in Bali this is illustrated by the Ubud Saren Agung Palace, the Mengwi Palace, the Kerambitan Palace, the Karangasem Palace, and so forth. Actually, in Bali the royal tourism more offers and presents great and superior cultural elements. Bali develops culture-based tourism as specified in the Regional Act ‘Perda’ No. 3 of 1974, which was then modified into the Regional Act No. 3 of 1991. The essence is that Bali is developed based on the culture-based vision of development. Therefore, every attempt to industrialize tourism should refer to the Balinese culture. In this way, tourism industry will appear to be adaptive and creative. In compliance with that, Bali has also developed a product of creative culturebased tourism referred to as “wisata puri” (royal tourism). The development of creative tourism which has adopted a local genius as an ecological adaptation means mutual symbiosis to the palaces, the community, the tourism industry, and the Balinese culture. A good collaboration between the palaces and the people living around them has led to the creation of the superior culture-based tourism which is welcome by all the community layers. Keywords: Tourism, creative industry, and superior culture.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NX Arts in general |
Divisions: | Faculty > Performing Arts Faculty > Dance Department |
Depositing User: | Mrs Dwi Gunawati |
Date Deposited: | 04 Dec 2018 03:06 |
Last Modified: | 30 Aug 2019 07:25 |
URI: | http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/2957 |
Actions (login required)
View Item |