ISI Denpasar | Institutional Repository

Bahan Baku Peralatan dan Proses Pembuatan Gerabah I

I Made, Mertanadi (2010) Bahan Baku Peralatan dan Proses Pembuatan Gerabah I. Artikel Bulan Oktober, 10. p. 1.

[img]
Preview
PDF (Bahan Baku Peralatan dan Proses Pembuatan Gerabah I) - Published Version
Download (67kB) | Preview

Abstract

Sesuai dengan pengamatan dalam penelitian ini bahwa pembuatan gerabah di Bali pada umumnya masih memanfaatkan tanah lokal yang diperoleh dari tanah pekarangan atau tanah tegalan. Tanah jenis ini adalah termasuk jenis tanah liat skunder. Tanah liat jenis skunder ini banyak mengandung oksida besi. Adapun suhu bakar untuk pembakaran gerabah dengan bahan baku dari tanah skunder ini adalah berklisar 600 oC sampai 700 oC. Warna mentah dari tanah jenis skunder ini bermacam-macam ada yang kemerah-merahan, coklat, dan abu-abu. Demikian pula sifatnya ada yang plastis dan ada agak rapuh. Alat Pengolahan Bahan Untuk pengolahan bahan baku gerabah sesuai pengamatan yang dilakukan pada, 25 Agustus 2009 disentra kerajinan gerabah desa Bedulu, Perangsada, dan Benoh dipergunakan beberapa peralatan tradisional, diantaranya; (1). Kayu penumbuk. Kayu penumbuk yaitu sepotong kayu yang berfungsi untuk menumbuk atau menghancurkan tanah yang baru diambil dari tempat galian setelah dijemur. (2) Ayakan. Ayakan yaitu suatu alat terbuat dari bambu atau kawat strimin yang berfungsi mengayak tanah untuk menyaring butiran-butiran tanah yang telah ditumbuk, sehingga diperoleh butiran-butiran tanah halus secara merata. (3) Kayu Pipih. Kayu Pipih yaitu alat yang berfungsi sebagai alas mengulek tanah untuk membuat adonan tanah plastis. Alat Pembentukan Untuk pembentukan gerabah sesuai pengamatan yang dilakukan pada, 25 Agustus 2009 disentra kerajinan gerabah desa Bedulu dan Perangsada dipergunakan beberapa peralatan tradisional, diantaranya; (1) Roda Putar (Penglilidan). Roda Putar (Penglilidan) yaitu alat berbentuk seperti meja bundar yang memiliki satu poros yang bisa diputar, berfungsi untuk membentuk barang-barang yang berdiameter. Penglilidan biasaya terbuat dari kayu, beton dan ada juga dari besi. Ukurannya penglilidan adalah dengan jari-jari 60 – 70 cm dengan tebal 3 – 4 cm, dan ada pula dengan ukuran yang lebih kecil yaitu dengan jari-jari 40 – 50 cm dengan tebal 2 – 3 cm. (5) Kain penghalus. Kain yaitu sepotong kain basah yang berfungsi untuk menghaluskan atau melicinkan permukaan benda gerabah yang baru selesai dibentuk. (6) Tempat air pembasuh Tempat air pembasuh ini biasanya pergunakan suatu wadah dari ember plastik ataupun wadah dari gerabah seperti paso (cobek) yang berfungsi untuk tempat air pembasuh tangan pada saat membentuk benda gerabah, agar tanah tidak lengket ditangan. (7) Pengusik. Pengusik yaitu suatu alat berupa batu dengan permukaan halus yang berukuran setengah genggam tangan. Adapun fungsi dari alat ini adalah sebagai alat untuk menghaluskan bodi gerabah dengan cara mengosok permukaan bodi gerabah dengan batu halus ini. Proses menggosok ini menurut Ni Ketut Lemon (wawancara, 15 Nopember 2009) disebut Ngusik.

Item Type: Article
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Publication Unit > Article
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 11 Jan 2011 07:18
Last Modified: 11 Jan 2011 07:18
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/452

Actions (login required)

View Item View Item