ISI Denpasar | Institutional Repository

AIR RATNA PERMATA

I Made, Jana (2021) AIR RATNA PERMATA. Documentation. ISI Denpasar, Denpasar, Bali.

[img] PDF (AIR RATNA PERMATA)
Download (75kB)

Abstract

Peranan air di planit bumi ini, merupakan unsur yang paling utama dalam kehidupan. Apabila keberadaan air tidak terlindungi, secara tidak langsung, dapat dikatakan sebagai perusak hidup dan kehidupan. Seperti phenomena yang terjadi di era modern, tidak lepas dari cara pandang manusia terhadap alam, dalam hal ini alam dipandang tidak lebih dari suatu benda/barang. Manusia sebagai penentu dan pengatur alam dengan kemampuan pengetahuan dan teknologinya menjadi alat kekuatan untuk mengontrol dan mengeksploitasi alam yang berdampak pada pencemaran lingkungan, memacu perbedaan, ketidak adilan dan kemiskinan. Dari aspek lingkungan alam, terjadi pembabatan hutan berlebihan untuk memenuhi kebutuhan atas ruang, keperluan pertanian, industri, pariwisata, maupun untuk pemukiman. Dalam hal ini hutan sebagai sumber air terabaikan, akan berikibat terjadi banjir dan tanah longsor. Rhanchore Prime mengatakan, banyak terjadi penebangan hutan di perbukitan, menimbulkan konskwensi lingkungan yang serius. Bahwa pohon sudah dianggap sebagai sumber kekayaan yang dapat dibuang begitu saja, dengan dalih untuk menghidupkan industri, tetapi sebenarnya pohon sebagai pelindung yang sangat penting bagi tanah. Pepohonan menangkap air hujan dan membebaskannya perlahan-lahan ke dalam sungai, menjamin pasokan air ke dataran rendah secara kontinu sepanjang tahun, Pohon juga sebagai penahan tepi-tepi gunung yang tempatnya labil. Tanpa penutup pepohonan, tepi-tepi gunung menjadi daerah yang berbahaya. Banjir dan tanah longsor sering terjadi, membawa akibat terhadap semakin meningkatnya kematian dan kerusakan lingkungan. Berkurangnya hutan juga akan berdampak terhadap mengeringnya sumber mata air pegunungan, hilangnya lapisan tanah atas, bahan bakar, pakan ternak dan pupuk, sebagai kebutuhan hidup dan ekonomi masyarakat (Rhanchore Prime 2006: 128)* Dari aspek yang lain seperti pencemaran air, apabila perhatikan perilaku manusia, membuang sampah atau limbah cair, padat, dan gas, ke sungai. Dengan meningkatnya pembangunan di hutan, akan diikuti juga produk sampingan berupa sampah dan limbah yang sangat mencemaskan bagi kehidupan manusia yaitu naiknya limbah beracun dan berbahaya. Terjadinya penyusutan sumber air tawar, dan kadar air itu sendiri ikut dicemari oleh ulah/perilaku manusia, yang berdampak pada kematian kehidupan biologis dalam air dan penyakit bahkan menjadi ancaman terhadap hidup manusia. Ketut Wiana (2006) mengatakan nasib sungai kita di Indonesia, termasuk Bali sungguh menyedihkan. Nasib sungai bagaikan tempat pembuangan akhir berbagai jenis sampah, walaupun sudah ada kebijakan pemerintah dalam program kali bersih. Namun dari berbagai kalangan tetap saja membuang sampah, dalam berbagai jenis ke sungai (Wiana, 2006: 85)** Dari phenomena ini, melalui karya gerabah yang berjudul” AIR RATNA PERMATA” pencipta menyampaikan pesan/makna pelestarian alam, dari hal ini diketahui bahwa beban yang ditahan oleh hutan, adalah tanah, air dan udara bersih sebagai basis bagi kehidupan. Dan bagaimana melindungi air dari pencemaran. Bahwa air memiliki kedudukan strategis, harus dilindungi kemurniannya, dan jangan melakukan pencemaran, baik dari kotoran maupun dari racun zat-zat kimia. Air merupakan unsur alam yang paling utama bagi hidup semua mahluk penghuni bumi ini. Melindungi air adalah perilaku yang sangat mulia. Sejumlah besar air bersama dengan yang lainnya berkumpul menjadi sungai yang mengalir bersama-sama menuju kepenampungan. Air yang murni (suci) baik air dari mata air maupun dari laut memiliki kekuatan yang menyucikan. Dalam hal ini, manusia hidupnya akan tersucikan oleh air, apabila menusia juga menjaga kesucian air tersebut. Manusia akan teracuni oleh air apabila manusia meracuni air itu dengan segala kerakusannya. Oleh karena itu jadilah orang bijak untuk melindungi kelestarian air. Ini adalah menjadi tanggung jawab semua. Apabila volume air dalam bumi menurun, maupun dalam diri manusia maka kehidupan mahluk hidup di bumi ini akan merana. Dalam hal ini sangat penting mengcamkan isi sastra dalam agama. nasehat dari orang bijaksana. Orang bijak mengatakan bahwa, ada tiga ratna permata di bumi ini: air, bahan makanan/ bahan obat-obatan atau tumbuh-tumbuhan dan kata-kata bijak. Alam telah menyediakan fasilitasnya yang sempurna, semestinya manusia senantiasa memanfaatkan sebaik mungkin. Jika saja kita tidak minum air, tidak makan dan tidak tersedianya obat-obatan akan terjadi berbagai masyalah bagi umat manusia dalam kehidupannya di bumi ini. Titib mengatakan bahwa, air adalah obat, ia mengusir penyakit dan ia menyembuhkan semua penyakit, air memiliki semua faktor penyembuhan (Titib, 1998: 563, 564)*** Air adalah sumber kemuliaan dan kemakmuran semua mahluk hidup. Hal ini harus dipahami, bahwa air sesungguhnya salah satu dari tiga “ratna permata” di bumi ini. Oleh karena itu manusia memiliki citta, mengarahkan hidup yang berakhlah mulia (melalui agama), ilmu yang dimiliki mengarahkan hidup lebih mudah dan bakat seni dimiliki mampu menghaluskan hidup harmoni melalui keindahan. Sebagaimana diketahui dalam konsep Hindu disebutkan kesucian merupakan nilai tertinggi dalam kehidupan di bumi ini. Kebenaran atau Satyam akan terwujud dengan baik apabila diwujudkan dengan kesucian (Siwam). Dari kebenaran yang diwujudkan dengan kesucian akan melahirkan keharmoniasan dan kehindahan (Sundaram). Artinya manusia hidupnya akan tersucikan oleh air seperti disebutkan di atas. Oleh karena itu, sebagai manusia (umat Hindu) diingatkan melalui proses keagamaan, agar lahir kesadaran, untuk menjaga kelestarian sumber-sumber alam, seperti sumber air yang disediakan oleh Hyang Kuasa. Sehingga dapat mendatangkan kemakmuran dan kesejahteraan secara alami, merupakan hasil dari kehidupan keagamaan yang harmonis dengan alam.

Item Type: Monograph (Documentation)
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Faculty > Fine Arts and Design Faculty > fsrd
Depositing User: Jayasemadi
Date Deposited: 18 Jan 2022 18:40
Last Modified: 18 Jan 2022 18:40
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/4575

Actions (login required)

View Item View Item