I Wayan, Mudra
(2010)
Gerabah Pejaten.
Artikel Bulan November, 11.
p. 1.
Abstract
Gerabah Pejaten adalah sebuah sebutan terhadap produk gerabah hasil perajin di Desa Pejaten, Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan Bali. Menurut cerita Pak Mangku Kuturan hanya keluarganya sendiri yang mengembangkan kerajinan gerabah ini sejak lama hingga sekarang. Sedangkan penduduk lain menekuni kerajinan genteng dan keramik halus seperti Pak Tantri. Dengan pertimbangan biaya yang relatif lebih murah, lebih midah mengerjakan, dan berbagai pertimbangan lain, beliau tetap konsisten menekuni kerajinan gerabah ini. Perajin ini tetap mengambangkan usaha kecil bersama istri dan anak walaupun di samping kiri dan kanan penduduk kebanyakan mengembangkan kerajinan genteng. Karena kecintaannya terhadap gerabah mereka selalu berusaha menemukan sesuatu yang baru. Akhirnya beliau menghasilkan sebuah produk patung gerabah yang telah menjadi image baik sebagai perajin, patung tersebut dikenal dengan nama patung Kuturan. Patung Kuturan telah menjadi model pengembangan gerabah dalam bentuk patung bagi perajin gerabah lain. Perajin-perajin lain mencoba membuat model yang sama namun kualitasnya tidak bisa dibuat sama. Patung ini berbentuk manusia memvisualkan aktifitas budaya Bali seperti bermain musik tradisional lengkap dengan peralatannya. Menurut cerita perajin ini, patung tersebut adalah hasil kreatifitas panjang, diawali dengan kebosanan mereka melihat produk gerabah berupa jun, kemudian benda tersebut dibalik dengan kepala kebawah. Kemudian di atasnya ditambah bulatan / setengah lingkaran yang dipungsikan sebagai kepala. Kepala kemudian disempurnakan dengan penambahan tangan, kaki, alat musik serta dengan perlengkapan pakaian. Penampilannya sederhana namun memiliki kekhasan tersendiri yang tidak dimiliki oleh patung gerabah hasil perajin lainnya di Bali. Wujud patung tersebut dapat dilihat pada halaman berikutnya.
Actions (login required)
|
View Item |