I Wayan, Setem (2022) MENGUAK DAN MEMPROVOKASI PERSOALAN PENCIPTAAN SENI LUKIS DENGAN PENDEKATAN: BRAINSTORMING TANGRAM DAN INTERPRETASI SEMANTIK. PUSAT PENERBITAN LP2MPP INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR.
PDF (MENGUAK DAN MEMPROVOKASI PERSOALAN PENCIPTAAN SENI LUKIS DENGAN PENDEKATAN: BRAINSTORMING TANGRAM DAN INTERPRETASI SEMANTIK.)
Download (1MB) |
Abstract
PENGANTAR Puja dan puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena dapat menyelesaikan buku kecil ini. Telah disadari untuk membuat buku kecil ini dengan tiga materi yakni, Brainstorming, Tangram dan Interpretasi Simantik yang baik dan lengkap tentunya diperlukan suatu pengalaman dan pengetahuan yang mendalam dan waktu yang cukup. Buku kecil ini dimaksudkan untuk menggarisbawahi metode dalam beberapa tahap proses kreatif dengan meminjam / mempergunakan Brainstorming, Tangram dan Interpretasi Simantik sehingga akan terbukalah ruang-ruang imajiner dan kebolehjadian dalam proses kreatif. Konsep-konsep yang dikemukakan dalam Brainstorming dapat dipergunakan untuk menggali ide-ide dan sebagai kunci untuk membuka semua pintu dan menawarkan hasil-hasil yang sangat mengejutkan. Memacu meningkatkan kemampuan mengkaitkan apa yang lazimnya tidak terkait, merelevankan suatu relasi yang sebelumnya tidak relevan. Tangram dapat menolong untuk mendapatkan identitas baru dari yang sederhana, dari hal-hal kecil yang ada dan hidup disekitar kita karena disitu tergelar serta terpendam potensipotensi yang penting dan berarti untuk membuka imej-imej yang bergema. Sedangkan interpretasi semantik mampu memberikan kerangka pengalaman yang lebih komprehensif, dengan memasuki relung-relung relasi yang tersembunyi dari suatu fenomena. Secara operasional semantik dapat membantu untuk melihat hubungan antara subtansi karya seni lukis dan bahasa ungkap / ekspresinya. Hal diatas sesuai dengan tulisan Victor Shklovsky, seorang ahli estetika dari Rusia menulis: Seni muncul untuk membantu kita menemukan sensasi hidup: seni muncul untuk membuat kita merasakan sesuatu, membuat batu menjadi berbatu. Tujuan dari seni adalah memberi sensasi pada suatu obyek seperti yang terlihat, bukan seperti yang terkenali. Teknik dari seni adalah untuk membuat sesuatu “tidak lazim”. Pada kesempatan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam pembuatan buku kecil ini terutama kepada M. Dwi Marianto atas nasehat dan dorongan dengan segala komentar dan saran yang nilainya tak terhitung. Diharapkan buku ini akan memberi dasar-dasar dan arah berpikir untuk proses kreativitas dengan wawasan yang lebih luas. I Wayan Setem.
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NX Arts in general |
Divisions: | Document |
Depositing User: | Jayasemadi |
Date Deposited: | 01 Aug 2022 01:24 |
Last Modified: | 01 Aug 2022 01:24 |
URI: | http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/4924 |
Actions (login required)
View Item |