I Wayan, Setem (2020) KARYA SENI MONUMENTAL: “Bangau Pulang ke Rumah Impian”. In: Pameran Tunggal “Gunung Menyan Segara Madu: Memuliakan Daerah Aliran Sungai Unda dalam Penciptaan Seni Lukis”. Hotel Kuwarasan A Pramana Experience Tegallalang, Kec. Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali.
PDF (KARYA SENI MONUMENTAL: “Bangau Pulang ke Rumah Impian”)
Download (291kB) |
Abstract
Tujuan utama dari penelitian dan penciptaan seni ini adalah mencipta dan menyajikan karya “Gunung Menyan Segara Madu: Memuliakan Daerah Aliran Sungai Unda dalam Penciptaan Seni Lukis” sebagai representasi pendidikan kesadaran ramah lingkungan untuk menyangga kesinambungan ekosistem bumi. Model penciptaan seni lukis menjadi ekspresi budaya yang mampu memainkan peran kritis sebagai media peningkatan apresiasi masyarakat untuk membangkitkan semangat ketahanan ekologi sebagai upaya solusi atas permasalahan kerusakan daerah aliran sungai (DAS) Unda saat ini. Penciptaan ini berbasis riset dengan demikian metodenya terdiri dari dua bagian yang tidak terpisah yakni metode penelitian dan metode penciptaan. Metode penelitian menggunakan pendekatan Antropologi, khususnya terkait etnografi untuk mengumpulkan data empiris tentang prilaku dan budaya masyarakat di seputaran DAS Unda. Sedangkan metode penciptaan melewati tiga tahap yakni: eksplorasi, improvisasi, dan perwujudan karya yang didahului dengan telaah karya seni sejenis dan kajian literatur. Tahapan eksprimen/percobaan alat dan bahan untuk menemukan desain penyajian karya yang memiliki kebaruan yang kemudian disosialisasikan/ dipamerkan untuk menyampaikan pendidikan ekologis bagi masyarakat. Atas dasar pemikiran kesadaran terhadap kondisi realitas yang terjadi pada sungai di era industri maka pencipta punya harapan, cita-cita, kerinduan, dan nilai spritual yang merupakan idealisme sebagai manusia kosmos maka lahir pandangan yang merupakan gagasan penciptaan karya seni lukis dengan judul “Gunung Menyan Segara Madu: Memuliakan Daerah Aliran Sungai Unda dalam Penciptaan Seni Lukis”. Maksudnya dengan merefresentasikan sungai dengan simbol-simbol yang bisa dipahami maka karya seni yang diciptakan merupakan bahasa metafor yang mampu berkomunikasi dengan khalayak (oudience) dan akan terbangun apresiasi. Kata-kata kunci: Seni lingkungan, DAS Unda, dan kesadaran ekologis.
Item Type: | Book Section |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NX Arts in general |
Divisions: | Document |
Depositing User: | Jayasemadi |
Date Deposited: | 15 Jun 2023 02:03 |
Last Modified: | 15 Jun 2023 02:03 |
URI: | http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/5425 |
Actions (login required)
View Item |