ISI Denpasar | Institutional Repository

FORTOFOLIO KARYA BHUWANA SAKTI PAMERAN BALI MEGARUPA V WARA – WASTU – WARUNA (Bahtera Karsa Samudra Rupa) 2023

I Wayan, Suardana (2025) FORTOFOLIO KARYA BHUWANA SAKTI PAMERAN BALI MEGARUPA V WARA – WASTU – WARUNA (Bahtera Karsa Samudra Rupa) 2023. [Show/Exhibition]

[img] PDF
Download (383kB)

Abstract

Proses penciptaan karya Bhuwana Sakti ini cukup panjang, terutama dalam eksplorasi bahannya. Bahan yang digunakan adalah batang hanao yang telah berbentuk kentongan Jawa yang biasanya dipukul untuk mengumpulkan masyarakat. Di Jawa kentongan biasanya digantung pada balai desa, RW, RT, atau pada balai ronda, ukurannya ada besar da nada juga kecil. Kentongan kecil yang sering digantung di balai ronda terbuat dari akar bambu. Kentongan besar terbuat dari batang hanao yang biasa digantung di balai desa. Kentongan ini pencipta dapatkan di daerah Jogjakarta, ketika pencipta jalan-jalan keliling kampung untuk mengenal suasana perkampungan. Kentongan ini telah tergeletak di salah satu Balai Rukun Warga (RW), dan tidak difungsikan sebagai kentongan lagi. Pencipta sangat tertarik dengan kentongan tersebut, karena bentuknya sangat unikdan artistik. Pencipta berusaha mendekati bapak RW agar kentongan itu bisa dibeli, untuk dibawa pulang ke kost, dan akhirnya kentongan itu bisa diambil dengan harga yang pantas. Seelah pencipta menamatkan pendidikan S3 di ISI Yogyakarta 2017, akhirnya kentongan itu dapat pulang dibawa ke Bali. Selama ada di Bali, kentongan tersebut lama terdiam, pencipta belum menemukan ide, konsep untuk dijadikan sebuah karya seni. Suatu ketika tahun 2023 pencipta mendapat undangan dari panitia Pameran Megarupa V propinsi Bali untuk ikut serta dalam pameran yang akan dilaksanakan bulan oktober. Pencipta lama berpikir, karya apa yang diciptakan agar sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Akhirnya pencipta menetapkan bahwa kentongan jawa yang telah lama tergeletak akan dijadikan media penciptaan karya. Setiap ada kesempatan dan waktu luang, pencipta mendekati kentongan tersebut, memandang dalam waktu yang cukup lama, dan akhirnya pergi. Tidak ada apa-apa yang muncul dari pandangan tersebut, dan hal ini terjadi beberapa kali. Setiap ketemu, pencita selalu berdialog dengan kentongan tersebut, dalam hati bertanya, apa yang bisa dihasilkan dari proses tersebut. Pencipta membuka-buka buku Rerajahan, dan melihat beberapa gambar wajah Dewa-dewa Hindu yang dikombinasi dengan beberapa bentuk senjata. Dari motif wajah-wajar tersebut, akhirnya timbul ide untuk memahatkan motif wajah pada kentongan di beberapa sisinya. Motif wajah para Dewa digambar pada kentongan di depan, samping kanan, dan samping kiri. Posisi wajah dewa-dewa ini tidak simentris, yang di depan paling tinggi di atas lobang, samping kanan dan samping kira posisinya agak di bawah. Hal ini tidak terlepas dari konsep yang akan dimunculkan yaitu Tri Murti, yang terdiri dari dewa Brahma, Desa Wisnu, dan Dewa Ciwa, yang mana dewa Ciwa adalah yang paling tinggi.Wajah dewa-dewa telah digambar sesuai dengan posisinya, akhirnya pencipta menyiapkan peralatan dan mengeksekusi gambar tersebut dengan teknik pahatan (ukir) untuk memunculkan wajah para Dewa sakti. Teknik pahatan ini digunakan karena bidangnya datar dan bentuk kentongan ada lobang di dalamnya. Pahatan dibuat agak datar dan ringan, agar dasar ukiran tidak terlalu dalam dan tembus ke bawah. Batang hanao sangat keras, seratnya kasar dan menjulur naik turun, sehingga memahatnya sangat sulit dan perlu hati-hati agar hasilnya bagus. Pahatan pertama diawali dengan membentuk kasar (Macal), kemudian dihaluskan dengan membuat detail pada wajah, atribut senjata, dan mahkotanya. Setelah teknik pahatan selesai, dan bentuk telah didapat sesuai dengan keinginan, dilanjutkan dengan proses finising, yang diawali dengan menghaluskan menggunakan amplas kasar agar permukaan bidang halus. Dalam proses mengaplas, harus mengikuti bentuk ukiran yang ada agar bentuk masih kelihatan utuh. Menghaluskan berikutnya menggunakan amplas halus, agar ukiran halus dan siap untuk langkah finishing selanjutnya. Finising akhir menggunakan warna akrelik yang bertujuan mencari kesan lawas dan antik. Warna dipoleskan pada bidang-bidang tertentu secara transparan agar kesan material dasar masih kelihatan. Pada bagian tertentu, pewarnaan dilakukan dengan teknik jipratan agar warna bisa meleleh ke bawah, dan bercampur antara warna yang satu dengan yang lainnya. Lelehan warna yang bercampur secara langsung antara warna satu dengan yang lainnya memberi kesan ekspresif dan antic. Pewarnaan telah didapat sesuai dengan keinginan, dilanjutkan kembali menghaluskan kembali dengan amplas ringan dan datar. Bagian permukaan yang kena amplas akan kelihatan lebih terang dan memberi kesan kena sinar. Untuk mendapatkan kesan lawas dan antik, ukiran dipoleskan cairan lem putih dan ditabur dengan bedak halus. Langkah selanjutnya adalah bedak digosok dengan kuas halus, dan bedak pada bagian bawah akan masih melekat, dan paa permukaan atas akan hilang. Warna putih bedang yang masih melekat pada ukiran bawah memberi kesan lawas dan antik. Proses finishing terakhir, dipoles dengan cairan lem putih agar sedikit mengkilap dan menandakan bahwa karya telah selesai. Karya telah selesai dengan sempurna, sesuai dengan persyaratan untuk dapat mengikuti pameran Megarupa, Foto dan data karya harus diajukan pada panitia pameran. Hasil penilaian para kurator yang terdiri dari Prof Kun Adnyana (Rektor ISI Denpasar), Anak Agung Gde Rai (Budayawan dan Pemilik ARMA Museum), dan Jang Shin Jeung, MA (curator Korea Selatan), karya Bhuwana Sakti lolos seleksi dan layak untuk mengikuti pameran Megarupa V, tahun 2023. Dengan demikian Karya Bhuwana Sakti ini memang khusus dipersiapkan untuk mengikuti pameran Bali Megarupa V, tahun 2023, yang bertajuk WARA – WASTU – WARUNA (Bahtera Karsa Samudra Rupa). Pameran Megarupa ini diselenggarakan pada 3 (tiga) tempat yaitu: Gedung Kriya Art Centre Denpasar, Museum ARMA, dan Nata Citta Art Space ISI Denpasar, dan Karya Bhuwana Sakti dipajang di Museum ARMA.

Item Type: Show/Exhibition
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Faculty > Fine Arts and Design Faculty > Craft Department
Depositing User: KOMANG AYU SEPTIARI
Date Deposited: 13 May 2025 14:06
Last Modified: 13 May 2025 14:06
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/5729

Actions (login required)

View Item View Item