Ida Bagus , Purnawan
(2011)
Kajian Fungsi, Bentuk Dan Makna Angkul-Angkul Rumah Adat Penglipuran Bagian II.
Artikel Bulan April (2011), 2 (4).
p. 1.
Preview |
|
PDF ( Kajian Fungsi, Bentuk Dan Makna Angkul-Angkul Rumah Adat Penglipuran Bagian II)
- Published Version
Download (198kB)
| Preview
|
Abstract
Pedoman Ukuran dan Bentuk Bangunan Tradisional Bali
Konteks ukuran dan bentuk Bangunan Tradisional Bali mengacu pada Skala bagian – bagian tubuh manusia seperti ; lengan, tangan, jari , kaki dan telapak kaki. Jika yang dibangun rumah tinggal, maka yang menjadi skala pokok ukuran adalah si pemilik rumah atau kepala keluarga. Sedangkan untuk tempat suci ( Pura, Merjan dan lainnya ) mengacu pada ukuran pengemong tempat suci tersebut. Ukuran bentangan tangan ( depa agung, depa madya dan depa alit ) dipakai untuk mengukur panjang dan lebar pekarangan, tapak kaki dipakai untuk mengukur jarak anatra komponen bangunan dengan bangunan lain yang ada di halaman peumahan atau natah umah, dan jarak masa bangunan ke tembok – tembok pekarangan sekelilingnya. Sedangkan untuk tinggi bangunan dan atau dimensi bangunan sipakai satuan ukuran, dari bagian-bagian tangan, ruas-ruas jari, tebal jari yang masing-masing disebit dengan Aguli, agemel, acengkang dan amusti. Sebagai satuan ukuran bangunan tradisional Bali adalah Rai ( 1 rai = +_ 10cm )
Actions (login required)
|
View Item |