I Gede, Mugi Raharja
(2011)
Pengembangan Taman Kerajaan Bali ke Desain Taman Modern.
Artikel Bulan April (2011), 2 (4).
p. 1.
Preview |
|
PDF ( Pengembangan Taman Kerajaan Bali ke Desain Taman Modern)
- Published Version
Download (90kB)
| Preview
|
Abstract
a. Kaitan dengan Ekologi
Pengembangan konsep desain taman tradisional Bali, khususnya yang berkaitan dengan taman peninggalan kerajaan-kerajaannya dapat dilakukan melalui “interpretasi” dan “pemahaman” tehadap makna filosofis desainnya. Dengan dapat dipahaminya konsep bentuk dan ruang desain pertamanan peninggalan kerajaan-kerajaan di Bali, maka akan diperoleh perluasan wawasan terhadap desain taman melalui suatu wacana tentang makna dalam desain pertamanan Bali, yang dapat dikembangkan di dalam desain pertamanan modern.
Berdasarkan bukti-bukti yang ada, hakikat konsep filosofis desain pertamanan peninggalan kerajaan-kerajaan di Bali, baik dari era Bali kuna maupun era Bali Madya, adalah perlindungan terhadap sumber mata air alam (kelebutan) . Perlindungan terhadap sumber mata air ini sangat berkaitan erat dengan filosofi “Pemutaran Mandhara Giri di Ksirarnawa” yang dikembangkan dalam desain taman kerajaan era Bali Madya, maupun yang ditemukan dalam bentuk reief pada bejana batu (Sangku Sudamala) peninggalan kerajaan Bali kuna akhir di Pura Pusering Jagat (Pejeng, Gianyar).
Actions (login required)
|
View Item |