ISI Denpasar | Institutional Repository

Tahap Ngelehan, Manggur dan Ngelaras dalam proses pembuatan Pencon

I Putu, Juliartha (2011) Tahap Ngelehan, Manggur dan Ngelaras dalam proses pembuatan Pencon. Artikel Bulan Juni (2011), 2 (6). p. 1.

[img]
Preview
PDF (Tahap Ngelehan, Manggur dan Ngelaras dalam proses pembuatan Pencon) - Published Version
Download (48kB) | Preview

Abstract

Ngelehang atau pemangguran merupakan tahapan yang dilakukan di luar prapen atau disisi, artinya proses ini dilakukan tanpa mempergunakan api. Dengan kata lain setiap tahapan pemangguran tidak diikuti dengan pemanasan dan pembakaran trompong. Pada proses ini dititikberatkan pada pembersihan dan penghalusan bagian sisi trompong sambil melakukan penyeteman suara atau pelarasan trompong. Tahapan dalam proses ngelehang dan ngelaras adalah sebagai berikut: Narik atau nyok-cokin yaitu meratakan sisi muka trompong atau menghilangkan bekas-bekas pukulan palu yang masih tersisa akibat proses sebelumnya. Dilakukan dengan cara dipukul pada bagian basang atau muka trompong menggunakan palu tampel dan palu penarikan dengan memakai alas landesan paron, dengan posisi trompong nempel sangat rapat dengan landesan. Untuk menghindari agar trompong tidak pecah atau retak saat narik dilakukan. Trompong dalam keadaan hitam dan tidak panas bersifat tidak lentur saat dipukul dan agak rentan pecah, oleh sebab itu narikin dilakukan sangat hati-hati. Hasil proses ini adalah tangkar dan kalor trompong terlihat lebih rata. Mapar atau ngeracap lambe trompong, dilakukan dengan mengikir pada ujung lambe yang diletakkan di atas selundagan kayu. Mapar bertujuan untuk membuat bagian tersebut lebih rata dan lebih rapi. Nebah adalah membersihkan muka trompong dengan menggunakan panggur, ditekan sangat keras pada bagian kalor dan tangkar yang sekaligus bertujuan membesarkan nada trompong. Ngikir dilakukan setelah proses nebah sudah selesai. Ngikir dilakukan mempergunakan kikir biasa yang dilakukan pada semua bagian trompong yaitu dimulai pada bagian lambe kemudian kepejungut, kalor dan tangkar kemudian pada bagian moncol. Kecuali pada gelang moncol kikir yang dipakai adalah berupa kikir yang sisinya bundar yang disebut kikir gilik sehingga gelang moncol tidak akan padah. Hasil dari pengikiran ini adalah semua bagian trompong terlihat jelas, rapi semua sudut maupun garis lingkaran pada usuk nampak jelas. Manggur lambe yaitu pemangguran yang dilakukan pada bagian lambe, bertujuan menghilangkan bekas kikiran pada lambe. Nyudsud merupakantahap pembersihan yang paling akhir dengan proses pemangguran. Nyudsud dilakukan pada semua bagian trompong dengan kekuatan tekanan panggur yang tidak keras karena tahapan ini merupakan tahap penghalusan bekas-bekas kikir pada semua sisi trompong. Matutang atau ngelaras adalah mengatur tinggi rendahnya nada atau bunyi. Nada trompong diatur sedemikian rupa sesuai dengan urutan maupun ukuran yang sudah diperhitungkan terlebih dahulu, disesuaikan dengan selera dan aturan-aturan yang mampu menghasilkan suara trompong yang enak dan indah untuk didengar. Ngesongin atau membuat lubang gegorok, lubang gegorok dibuat sebanyak empat buah lubang dalam sebuah trompong yang posisinya terletak pada bagian bawah lambe berjarak ½cm di atas pengilat dan ukuran lubang tersebut antara 1 atau 1½cm. Lubang gegorok ini berfungsi sebagai tempat memasukkan tali jika nantinya trompong yang sudah selesai dibuat akan dipasang di atas pelawah trompong, digantung atau direntangkan secara berderet. Alat untuk membuat lubang gegorok adalah dengan mempergunakan andar, pada ujung andar tersebut sudah dipasang sebuah besi urik-urik yang berfungsi untuk melubangi.

Item Type: Article
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Publication Unit > Article
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 29 Jul 2011 05:51
Last Modified: 29 Jul 2011 05:51
URI: http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/960

Actions (login required)

View Item View Item