Made , Sudiatmika
(2011)
Peranan Sruti dalam Patutan Gambelan Semar Pagulingan Saih Pitu.
Artikel Bulan Juli (2011), 2 (7).
p. 1.
Preview |
|
PDF (Peranan Sruti dalam Patutan Gambelan Semar Pagulingan Saih Pitu)
- Published Version
Download (542kB)
| Preview
|
Abstract
Gambelan Semar Pagulingan Saih Pitu merupakan salah satu bentuk gambelan Bali yang menggunkan laras pelog tujuh nada yang dikenal dengan istilah saih pitu. Gambelan ini diperkirakan sudah muncul di Bali sekitar abad XIV. Sejak kelahirannya Semar Pagulingan Saih Pitu tetap merupakan salah satu gambelan penting yang ikut memperkaya khasanah kerawitan Bali. Dewasa ini kecintaan masyarakat terhadap gambelan ini semakin bertambah terbukti dengan semakin banyak jumlah barung gambelan baru yang dibuat serta semakin semaraknya aktifitas seni pertunjukan yang menggunakan media Semar Pagulingan Saih Pitu.
Istilah Sruti berasal dari bahasa sansekerta yang artinya kitab-kitab suci Weda. Namun dalam dunia musik India dan Bali istilah sruti berarti jarak antara dua buah nada selain itu dalam musik barat jarak dua nada dinamakan interval. Sruti/ interval memegang peranan yang sangat penting dalam pelarasan salah satu gambelan Semar Pagulingan Saih Pitu (SPSP). Gambelan Semar Pagulingan Saih Pitu menggunakan laras pelog tujuh nada(Saih Pitu) dengan bahan bilah dan pencong yang terbuat dari perunggu.
Actions (login required)
|
View Item |