Ngurah, Krisna Murti
(2011)
Analisa Penyajian, Properti, dan iringan musik Garapan Goresan Ilusi.
Artikel Bulan September (2011), 2 (9).
p. 1.
Preview |
|
PDF (Analisa Penyajian, Properti, dan iringan musik Garapan Goresan Ilusi)
- Published Version
Download (293kB)
| Preview
|
Abstract
Penyajian suatu garapan tari diperlukan cara yang matang guna mendukung kelancaran dari garapan ini. Goresan Ilusi ini dipentaskan dan diuji pada tanggal 27 Mei 2011 pukul 19.00 wita di panggung procenium Natya Mandala ISI Denpasar. Panggung procenium merupakan stage dengan satu arah penonton, yang memiliki daerah stage masing-masing. Daerah yang paling kuat dalam ruang tari adalah di centre stage.[1] Untuk lebih jelasnya berikut ini akan digambarkan stage procenium yang ada di Gedung Natya Mandala ISI Denpasar yang memiliki daerah-daerah tersendiri.
4.6.1 Kostum
Kostum berfungsi untuk menutupi organ tubuh dan dapat menentukan suatu karakter / tokoh yang ditarikan. Selain itu kostum juga dapat memberikan nilai estetik (keindahan) terhadap sebuah karya tari, melalui desain-desain ruang yang ditimbulkan oleh kostum itu sendiri.
Kostum yang digunakan dalam garapan ini cukup sederhana mengingat garapan ini merupakan garapan yang berbentuk kontemporer, selain itu kostum yang digunakan nantinya agar tidak mengganggu gerak yang dilakukan dan juga agar tidak membunuh karakter / tokoh yang dibawakan. Oleh sebab itu penggunaan serta memadupadankan warna yang satu dengan yang lainnya. Perlu diperhatikan agar kostum yang digunakan tepat dengan tema dari garapan itu sendiri. Penggunaan warna kostum biru, putih dan hitam.
Berikut ini adalah rancangan kostum yang digunakan dalam garapan ini yaitu :
Kostum penari pria
- Baju kaos warna putih dilumuri cat lukisan.
- Celana pendek warna hitam dilumuri cat lukisan.
·Kostum penari wanita
- Topeng Rangda setengah jadi.
- Badong warna merah muda.
- Slop tangan dengan kuku panjang.
- Gelang tangan kain warna hitam-putih.
- Ikat pinggang warna hitam-putih.
- Rumbai-rumbai dari kain dihiasi dengan gantungan uang kepeng.
- Kamben.
- Slop kaki degan kuku panjang.
Properti
Garapan Goresan ilusi ini menggunakan properti kuas lukis yaitu benda yang berbentuk lurus yang ujungnya berisi bulu untuk mewarnai lukisan di atas kanvas.
Tata Rias Wajah
Tata rias pada dasarnya diperlukan untuk memberikan tekanan atau aksentuasi bentuk dan garis-garis muka sesuai dengan karakter tarian [1]. Selain itu tata rias wajah juga menambah kesan keindahan yang dipadukan dengan kostum serta penataan lampu. Jadi, dalam karya tari Gresan Ilusi yang dipertunjukan di panggung proscenium dengan lampu-lampu pentas yang kuat, maka dituntut tata rias dengan penggunaan garis-garis muka yang kuat dan tegas serta warna-warna yang lebih tebal. Hal seperti ini juga dipengaruhi adanya jarak antara penari dan penonton agar enak dipandang dan secara umum dalam merias muka penguatan justru pada bagian garis mata, bibir, dan warna pipi.
Secara terperinci alat-alat yang digunakan adalah sebagai berikut :
Susu pembersih (cleaning milk) viva untuk kulit normal, berfungsi untuk membuka pori-pori kulit dan mengangkat kotoran yang menempel di kulit
Penyegar viva (face tonic) fungsinya untuk menyegarkan kulit
Body painting latulipe warna hitam.
Bedak tabur Marcks warna hitam
Eye shadow Ratu Ayu Solo warna coklat, putih, orange dan hitam berfungsi untuk mempertajam arsiran pada kelopak mata.
Eyeliner sebagai penegas garis mata
Lipstik rance hitam ditambah untuk menambah warna bibir
Musik Iringan Tari
Faktor pendukung yang sangat penting pula dalam mewujudkan sebuah garapan tari, yaitu musik iringan. Hal ini dikarenakan, musik iringan tari tidak saja hanya sebagai pelengkap, tetapi penentu karakter, tema, dan suasana yang diinginkan. Agar gerakan tari dan musik dapat berjalan selaras maka gerak tari dapat disesuaikan dengan ritme atau tempo yang terdapat pada musik iringan, sehingga dapat mewujudkan suasana dan menghidupkan kesan yang diinginkan. Instrumen yang digunakan dalam garapan tari Romance Akhirat ini adalah keyboard, flour, tambore, bongos, shaker, jimbe, suling, kantilan, jublag, gong. Musik iringan ditata oleh I Wayan Ary Wijaya, S.Sn dan didukung oleh Sanggar Palawara music company Tanjung Bungkak Denpasar.
Actions (login required)
|
View Item |