Nyoman, Lia Susanthi
(2018)
PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018 KAJIAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA GARAPAN “KACERITA GENDER GENDING RARE”.
In: PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018, SENI PERTUNJUKAN ISI DENPASAR, 28 FEBRUARI 2018, ISI DENPASAR.
Preview |
|
Image (JPEG) (PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2018 KAJIAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA GARAPAN “KACERITA GENDER GENDING RARE”)
- Cover Image
Download (5MB)
| Preview
|
Abstract
Abstrak
Anak sebagai pelaku kejahatan semakin meningkat setiap tahunnya. Bahkan kenakalan mereka berakibat fatal yaitu menghilangkan nyawa. Salah satunya tawuran pelajar merupakan kasus anak sebagai pelaku kejahatan. Menyikapi hal tersebut pemerintah menetapkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karater. Ditengah kemunduran nilai-nilai etika dan moral bangsa Indonesia, seni menawarkan cara untuk pembentukan karakter. Salah satu kesenian Bali yang telah berhasil mengubah karakter adalah seni karawitan gender wayang. Sanggar yang pernah menciptakan garapan gender dengan melibatkan banyak anak-anak adalah Sanggar Gangsa Dewa yang pada tahun 2012 pernah tampil dalam garapan berjudul “Kacerita Gender Gending Rare” pada Pesta Kesenian Bali ke-36. Garapan yang inovatif dalam pertunjukkan tersebut menarik penulis untuk mengkaji nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dari garapan tersebut.
Guna mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam garapan ini maka digunakan pendekatan kualitatif dan rancangan penelitian berupa deskriptif kualitatif. Hasil dari kajian ini ditemukan bahwa dalam garapan “Kacerita Gender Gending Rare” mengandung nilai pendidikan karakter. Dari 18 nilai pendidikan karakter, garapan ini mengandung 18 unsur tersebut namun nilai pendidikan karakter lebih banyak ditemui pada 7 nilai pendidikan karakter yaitu nilai religius, toleransi, disiplin, kerjakeras, mandiri, rasa ingin tahu dan cinta tanah air. Garapan ini merupakan kolaborasi anatara gender wayang sebagai unsur utama dengan gegendingan rare(lagu anak-anak), masatua(bercerita) dan paplalianan(permainan) Bali. Dari kolaborasi tersebut nilai pendidikan karakter muncul pada proses latihan belajar gender wayang, teks pada gegendingan rare dan satua Bali serta aturan yang muncul pada paplalianan Bali.
Kata kunci: Pendidikan karakter, gender wayang, karawitan
Actions (login required)
|
View Item |